Ada Penolakan Renovasi Gereja, Kemenko Polhukam: Indeks Toleransi Kita Cukup

Konten Media Partner
13 Februari 2020 20:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi toleransi. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi toleransi. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
MALANG-Berbagai macam konflik intoleransi terjadi di Masyarakat. Seperti kasus yang beberapa hari lalu terjadi yakni penolakan renovasi Gereja di Karimun dan penolakan pembangunan Musala di Minahasa Utara.
ADVERTISEMENT
Hal ini oleh sebagian kalangan dianggap sebagai masalah serius. Sejumlah warga dinilai masih belum memiliki sikap toleransi antar umar beragama. Namun, menurut Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Ir. Arief P. Moekiyat, M.T menurutnya toleransi di Indonesia tidak dapat dikategorikan rendah.
"Saya kira tidak, karena itu hanya fenomena kecil, secara umum Kementrian Agama sudah melakukan pengukuran Indeks Toleransi. Kita dalam kategori cukup," ucapnya dalam Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Memperteguh Kebinekaan yang di gelar di Hotel Atria Malang, Kamis (13/2/3020).
Terkait permasalahan Intoleransi yang terjadi di masyarakat, pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Acara Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Memperteguh Kebinekaan yang di gelar di Hotel Atria Malang, Kamis (13/2/3020). Foto: khusnul khasanah/tugumalang.id
Adanya fenomena Intoleransi di masyarakat berbagai pihak perlu menyadarkan. Namun, menurutnya apabila tidak bisa maka pemerintah akan tetap mengedepankan penegakan hukum.
ADVERTISEMENT
"Kita Coba mediasi agar jangan sampai menimbulkan konflik sosial," imbuhnya.
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, agama dan budaya menututnya hal tersebut dapat menjadi suatu kekuatan bagi bangsa Indonesia. Akan tetapi jika tidak dapat dikelolah dengan baik, hal tersebut dapat menjadi ancaman terhadap perpecahan bangsa.
"Ini sekali lagi semangatnya, kepada saudara-saudara di daerah untuk terus merajut kebangsaan kita agar tetap terjaga keharmonisan, agar tetap terjaga perdamaian," pungkasnya.