Alat Pendeteksi Gempa, Kabupaten Malang Tunggu Anggaran Pusat

Konten Media Partner
16 September 2019 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Kabupaten Malang yang secara umum masuk dalam kawasan Megathurst, membuat Badan Perencanaan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menyiapkan alat pendeteksi gempa sedini mungkin.
ADVERTISEMENT
Saat ini BPBD Kabupaten Malang berencana memasang alat Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini di wilayah pesisir Pantai Malang Selatan untuk mengantisipasi adanya bencana gempa bumi.
“Ya sebab kita tahu, Kabupaten Malang berada di kawasan laut yang masuk dalam zona Megathurst,” ucap Sekretaris BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiyono, Senin (16/9).
Untuk diketahui, Zona Megathurst adalah pertemuan lempeng antara lempeng benua Indo-Australia dan Eurasia yang terletak di Samudera Hindia. Wilayah yang masuk dalam zona ini yakni membujur dari Aceh hingga Nusa tenggara Barat.
Untuk merealisasikan rencana pembangunan alat tersebut itu, pihaknya saat ini sedang mengajukan anggaran ke pemerintah pusat. Lalu, berapa anggaran yang dibutuhkan? Bagyo mengatakan belum tahu pasti, sebab pihaknya saat ini masih menghitung anggaran yang diperlukan untuk pengadaan alat tersebut. "Masih kami hitung,” tuturnya. Namun, ia menyebut alat itu nantinya akan dipasang di beberapa kawasan pesisir pantai selatan Kabupaten malang.
ADVERTISEMENT
Sebelum rencana ini itu terealisasi, untuk sementara ini pihak BPBD Kabupaten Malang melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berdomisili di kawasan pantas selatan, agar membuat alat sederhana sebagai alarm ketika terjadi gempa, yakni berupa Gelas Warning System (GWS), sebuah alat yang terbuat dari gelas berisi kelereng yang ditempatkan dibawah lampu."GWS tersebut berfungsi untuk mendeteksi jika terjadi gempa bumi. Ketika goyangannya lebih keras, maka kelereng tersebut mengeluarkan suara keras. Dengan begitu, warga akan segera keluar rumah untuk mencari tempat berlindung atau menjauh dari bibir pantai,” jelasnya.
Namun, meskipun wilayah Malang Selatan sering terjadi gempa, namun pihaknya memastikan bahwa hal itu tidaknya berpotensi gempa."Tapi bagaimanpun yang namanya bencana, kita tidak pernah tau datangnya. Maka kami perlu memantau terus dan dan mengantisipasi terus,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya BPBD Kabupaten Malang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Karangkates juga akan memasang alat tersebut. bahkan saat ini pihaknya sudah memulai untuk pembuatan alat tersebut, yakni di wilayah Sidodadi, Kecamatan Kedangan. Kepala (BMKG) Karangkates, Musripan mengatakan tidak hanya di Kabupaten malang, pemasangan alat itu memang sudah menjadi programnya di wilayah kerjanya, yakni di seluruh Jawa Timur, “ada yang di Jember, Blitar, da Kabupaten malang,” katanya.
Pemasangan alat tersebut memang sudah menjadi programnya sebagaimana perintah presiden Republik Indonesia, Jokowi. Tujuannya tentu untuk medeteksi sedini munkin jika ada potensi terjadinya gempa, khusunya ketika gempa tersebut berpotensi terjadinya tsunami, “Cara kerjanya alat itu yakni mendeteksi getaran yang ada dalam bumi, sehingga kami (BMKG) bisa mendeteksi besaran getaran tersebut, apakah berpotensi terjadi gempa atau tidak, nanti dapat kami rekam dengan alat itu,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Reporter : Hafis Iqbal
Editor : Irham Thoriq