Angkatan Pertama Prodi Farmasi Dikukuhkan Unisma pada Wisuda Periode ke-68

Konten Media Partner
31 Oktober 2022 14:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Rapat Terbuka Senat Unisma dalam rangka Wisuda Program Sarjana, Profesi, Magister dan Doktor periode ke-68 tahun 2022. Foto / tangkapan layar
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Rapat Terbuka Senat Unisma dalam rangka Wisuda Program Sarjana, Profesi, Magister dan Doktor periode ke-68 tahun 2022. Foto / tangkapan layar
ADVERTISEMENT
MALANG - Lima lulusan Angkatan pertama Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (Unisma) ikut dikukuhkan pada prosesi wisuda ke-68 yang digelar dua sesi pada 29 dan 30 Oktober 2022.
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unisma, Prof Drs Junaidi MPd PhD menuturkan bahwa prosesi wisuda periode ini diikuti peserta yudisium Unisma pada bulan April hingga Agustus 2022.
"Periode sekarang ini adalah wisuda pertama untuk Prodi Farmasi. Angkatan pertama sudah ada yang lulus, lima orang," kata dia.
Rektor Unisma Prof Maskuri MSi. Foto / tangkapan layar
Menurutnya, pada pengukuhan ini dan seterusnya, Unisma tak lagi menerapkan wisuda berbasis semester, melainkan periode. Untuk teknis pelaksanaannya, dipilah berdasarkan fakultas-fakultas tertentu.
"Jumlahnya (periode ini) ada 1.635 (wisudawan). Karena jumlah yang cukup banyak, maka diselenggarakan dua sesi. Hari Sabtu (29/10/2022) jumlahnya 823 (orang), kemudian hari Minggu (30/10/2022), 812 orang," jelasnya.
Pengukuhan wisudawan oleh Rektor Unisma Prof Maskuri MSi. Foto / tangkapan layar
Seiring dengan pelepasan wisudawan, Rektor Unisma, Prof Maskuri MSi berpesan, agar para lulusan dapat menjadi pribadi yang pandai beradaptasi dan pandai berterimakasih.
ADVERTISEMENT
"Memang, perubahan tidak selalu membawa kita dalam keadaan yang lebih baik, namun kami yakin saudara sepakat bahwa untuk menjadi lebih baik, sikap, perilaku dan pola pikir kita harus berubah dan adaptif terhadap kondisi yang ada," tegasnya.
Selain itu, ia juga menekankan kreativitas para lulusan dapat terus digali dan dikembangkan. Sehingga mampu menghasilkan ide-ide orisinal yang menjadi salah satu penentu keberhasilan.
Pengukuhan wisudawan oleh Rektor Unisma Prof Maskuri MSi. Foto / tangkapan layar
Di sisi lain, ada empat lulusan terbaik program sarjana. Mereka adalah Elif Luthfiyah Hanum dari Fakultas Ekonomis dan Bisnis dengan IPK 4,00; Komariyah dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan IPK 4,00; Meilinda Chusnul Utari dengan IPK 3,95 dari Fakultas Ilmu Administrasi; dan Ratna Dewi dengan IPK 3,97 dari Fakultas Agama Islam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu lulusan terbaik, Elif Luthfiyah Hanum menuturkan bahwa selama berkuliah di Unisma, dirinya merasa senang dan nyaman. Sebab, Unisma memberikan fasilitas lengkap untuk para mahasiswa.
"Dosennya juga tidak hanya unggul dan kompeten di bidangnya, tapi juga berkarakter yang bisa dijadikan panutan," kata perempuan yang pernah aktif di Himaprodi Akuntansi dan Relawan Pajak Tax Center itu.
Sementara itu, pada jenjang Profesi diraih oleh dr Erfina Daniati dengan IPK 3,93 dari Prodi Profesi Dokter. Jenjang magister oleh Ika Tunjung Sari dari Prodi Kenotariatan dengan IPK 4,00; dan jenjang program Doktor oleh Shoni Rahmatullah Amrozi dengan IPK 3,90 dari Prodi Pendidikan Agama Islam.
Salah satu lulusan terbaik Unisma. Foto / tangkapan layar
Dikatakan dr Erfina Daniati, bahwa mulanya ia tak ada angan-angan untuk berkuliah di Unisma. Namun, berdasarkan rekomendasi dari orang di sekitarnya, ia yakin untuk mendaftar pada gelombang pertama.
ADVERTISEMENT
"Pengennya dulu kuliah di Jateng saja. Tapi Allah berkehendak lain. Salah satunya, karena teman orang tua saya ada yang sekolah di Unisma. Menurut mereka, Unisma bagus. Selain belajar yang nantinya digunakan untuk dunia kerja, Unisma juga memasukkan nilai nilai agama. Itu yang jadi pilihan plus bagi orang tua saya untuk mengarahkan saya kesini," terang perempuan asal Blora, Jawa Tengah itu.
Shoni Rahmatullah Amrozi, yang juga dosen di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember menambahkan, bahwa alasannya memilih Unisma sebagai tempat belajarnya karena salah satunya adalah karena kredibilitas. "Saya melihat bahwa kampus NU terbaik di Unisma," imbuhnya.
Dalam disertasinya, ia mengusung judul 'Genealogi Pengajaran Islam di Pesantren (Kajian Pemikiran KH Zaini Mun'im dan KH R As'ad Syamsul Arifin Tentang Agama dan Kebangsaan'
ADVERTISEMENT