Antar Makanan, Justru Temukan Mayat Bersimbah Darah

Konten Media Partner
19 Juli 2019 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jenazah Zaenal Alim, yang ditemukan tewas di Perum Araya. Foto dokumen.
TUGUMALANG.ID-Dua penjaga rumah di kawasan elit Perum Araya, Agus Wahyudi (34) dan Buena (50) punya pengalaman yang mungkin tak terlupakan. Sebab, niat ingin mengantarkan nasi kotak untuk acara pengajian pada Kamis sore (18/7/2019), keduanya justru menemukan sesosok mayat pria bernama Zaenal Alim (49). Ia ditemukan tewas dengan mulut mengeluarkan darah.
ADVERTISEMENT
Diduga, korban yang juga penjaga rumah asal Poncokusumo, Kabupaten Malang itu meninggal akibat sakit yang ia derita. Hal tersebut disampaikan oleh Kasubag Humas Polres Malang AKP Ainun Djariah. "Pria ini meninggal dunia dikarenakan sakit vertigo akut dan juga liver," terang Ainun Jumat (19/7/2019). Zaenal ditemukan tewas di dalam kamar sebuah rumah di Perum Araya, Jalan Green Wood Gold Indah No 7 dengan lumuran darah bekas muntahan. Perumahan itu juga merupakan kawasan permukiman elit di kawasan Malang.
Ainun menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi sekitar pukul 17.30 pada Kamis (18/7/2019) kemarin."Jadi sekitar jam 17.30 Agus Wahyudi yang juga penjaga rumah sebelah TKP datang ke TKP untuk mengantar nasi kotak untuk pengajian. Kemudian saksi ditemui olah Buena yang juga penjaga rumah. Kemudian saksi juga memanggil korban akan tetapi korban tidak menjawab, setelah dilihat dikamarnya yang pintu sudah kondisi terbuka sedikit saksi melihat korban kondisi tidur terlentang di atas kasur. Dan di lantai kondisi ada muntahan darah di mulutnya," bebernya. Obat-obatan juga ditemukan di TKP.
ADVERTISEMENT
Setelah kejadian itu, ia bercerita bahwa saksi-saksi itu kemudian melapor pada pihak sekuriti Perum Araya kemudian dilaporkan ke Polsek Pakis untuk ditindaklanjuti. "Mengetahui akan kejadian tersebut, dua saksi yang sesama penjaga rumah di TKP dan juga tetangga yang lain memastikan kondisi korban, dan setelah dilihat dan digoyang-goyang kakinya oleh saksi dan tidak bergerak, kemudian mereka menghubungi satpam Araya kemudian dilaporkan ke Polsek Pakis," lanjutnya.
Ia menerangkan bahwa korban juga merupakan seorang kuli bangunan."Selain bekerja sebagai penjaga rumah korban juga bekerja sebagai kuli bangunan di proyek. Korban hari Rabu tanggal 17 Juli 2019 masih kelihatan bekerja. Selain bersih-bersih rumah bersama dengan Buena, dan juga setelah itu bekerja di bangunan kembali seperti biasanya," terang Ainun.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan bahwa pada malam hari sebelum ia ditemukan meninggal, saksi sempat mendengar korban batuk-batuk dari dalam kamarnya.
Menanggapi apakah ada dugaan pembunuhan, Ainun menjelaskan bahwa korban dipastikan meninggal karena sakit. "Korban menurut keterangan saksi bernama Ismainah yang merupakan kakak korban menjelaskan bahwa ia memang sakit yang sudah lama, dalam tubuh korban juga tidak ditemukan luka atau tanda tanda kekerasan," pungkasnya.
Reporter : Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq