Arema FC Kalah dari Persela, Persaingan Grup E Kian Sengit

Konten Media Partner
9 Maret 2019 22:24 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pemain Arema FC Hendro Siswanto (kanan) dan Assisten Pelatih Kuncoro melangkah gontai usai kalah dari Persela Lamongan, sabtu malam (9/3). Foto-foto: Dani Kristian/Tugu Malang.
TUGUMALANG.ID - Arema FC harus mengakui keunggulan Persela Lamongan dengan skor 0-1 pada laga kedua Grup E Piala Presiden 2019 di Stadion Kanjuruhan Sabtu (9/3/2019) malam. Gol semata wayang dicetak oleh Washington Brandao Dos Santos di menit 41. Kemenangan Laskar Joko Tingkir tersebut, membawa anak asuh Aji Santoso pimpin klasemen grup E.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Singo Edan bukan berarti kehilangan peluang sepenuhnya. Anak asuh Milomir Seslija masih mempunyai asa untuk lolos meski hal itu kecil. Untuk diketahui, saat ini terdapat tiga tim yang masih memilili peluang lolos. Yakni Persela (6 poin), Arema (3 poin) dan Barito Putera (3 poin).
Jika ingin lolos, Arema FC harus tidak menargetkan sekedar menang ketika berhadapan Persita Tangerang. Sebab, jika tidak menang besar dan Barito Putera sukses menjungkalkan Persela Lamo gab pada laga terakhor grup E, Arema hanya berkesempatan meraih peringkat dua. Padahal, hanya akan diambil 5 juara grup dan tiga runner up terbaik saja untuk lolos ke babak 8 besar.
Pada laga malam ini, Arema memang tampil buruk. Permainan Singo Edan mati dari menit pertama dan terkesan tidak berkembang. Bahkan Makan Konate terlihat tidak bisa membawa bola karena dimatikan oleh Achmad Subagja Baasith, Kei Hirose, dan M Hambali Tolib. Mereka baru menemukan gaya permainan yang cukup bagus di 10 menit akhir pertandingan, namun hal itu tidak cukup untuk mwnyamakan kedudukan, lebih-lebih lagi untul menang.
Pemain Arema FC (kaos putih) berjibaku dengan pemain Persela Lamongan, sabtu malam (9/3). Foto-Foto: Dani Kristian/Tugu Malang.
ADVERTISEMENT
Pelatih Arema FC Milomir Seslija juga mengakui bahwa permainan itu merupakan permainan yang buruk. Bahkan sepanjang karir kepelatihannya. "Sepanjang karir saya, sepertinya laga malam ini merupakan paling banyak melakukan kesalah dalam satu pertandingan," terangnya. Ia menyatakan bahwa pemainnya buruk dalam mengambil keputusan, umpan lambung yang buruk, dan juga kesalahan-kesalahan pasing.
Tak hanya itu, ia juga mengakui bahwa absennya tiga pemain berpengaruh besar terhadap timnya. Tiga pemain itu adalah Dedik Setiawan, Johan Alfarizi, dan Hamka Hamzah. "Mereka adalah tiga pemain di negeri ini. Saya tidak ingin beralasan, namun absennya tiga pemain itu memang sangat berpengaruh bagi tim," tandasnya.
Reporter: Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq