AtmaGo, Platform Media yang Bantu Warga Bangkit di Tengah Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
26 November 2021 19:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana webinar bertajuk “Perjalanan Virtual Bersama Masyarakat Menghadapi Pandemi COVID-19". Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Suasana webinar bertajuk “Perjalanan Virtual Bersama Masyarakat Menghadapi Pandemi COVID-19". Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG – Peran informasi dan teknologi (IT) dalam mendukung masyarakat selama masa krisis akibat pandemi COVID-19 teramat luar biasa.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan itu, Atma Connect sebagai organisasi nirlaba yang concern membantu meningkatkan pembangunan masyarakat mengembangkan platform digital bernama https://covid19.atmago.com/id.
Platform ini yang juga disebut AtmaGo ini, disiapkan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi ancaman penyakit baru yang mematikan, terlebih dalam membantu masyarakat dalam memilah-milah antara informasi yang hoaks dan benar, mengedukasi satu sama lain tentang pandemi, serta berbagi siasat untuk bertahan di tengah kondisi ekonomi yang kian terpuruk.
Berangkat dari keyakinan bahwa tak ada yang lebih mampu memberdayakan masyarakat selain masyarakat itu sendiri. Serta, hanya merekalah yang paling mengerti akar permasalahan yang dihadapi, siapa saja yang butuh bantuan, dan pertolongan seperti apa yang akan memberikan dampak positif di jangka panjang. Microsite covid19.atmago.com diciptakan sebagai platform untuk mewadahi serta mendorong interaksi tersebut. Gagasan ini juga yang kemudian menginspirasi slogan “Warga Bantu Warga”.
ADVERTISEMENT
Konselor Curhat Corona AtmaGo, Sovia Eprinita menjelaskan bahwa layanan Curhat Corona AtmaGo hadir sebagai salah satu upaya untuk memberikan dukungan sosial dasar bagi masyarakat selama pandemi, sehingga masyarakat mendapatkan penguatan dukungan psikologis. Sebab, telah banyak keluhan yang muncul dalam sesi konsultasi seperti keluhan sulit tidur, mudah marah, lebih sensitif, cemas berlebih, dan sebagainya.
“Banyak perubahan positif yang dirasakan oleh masing-masing individu selama menerima layanan ini seperti munculnya perasaan positif, perasaan tenang dan didengarkan, perasaan menjadi semakin lega, dan terlebih lagi individu mengetahui dan paham bagaimana harus bersikap dalam menyikapi masalah yang sedang dialami," ujar Sovia dalam webinar bertajuk “Perjalanan Virtual Bersama Masyarakat Menghadapi Pandemi COVID-19” yang diselenggarakan pada Rabu (24/11/2021).
ADVERTISEMENT
Selain Sovia, dalam kesempatan tersebut juga turut hadir Abetnego Tarigan dari Deputi II Kantor Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia, Luthfi Ashari selaku penulis cerita Penyintas dan Pejuang Nafkah COVID-19, Agustian selaku Inisiator program Salam Radio live streaming pelaku usaha bangkit, dan Danardono Siradjuddin selaku inisiator program Kolase Sakawarga.
Luthfi Azhari berbagi kisah tentang pengalamannya selama menulis Cerita Penyintas dan Pejuang Nafkah COVID-19 Atmago. Ada dua sosok yang diceritakannya. Pertama adalah Imam yang berprofesi sebagai tukang pijat, dan yang kedua adalah Akbar seorang tukang ojek. Di mana, pada awalnya mereka menganggap COVID-19 ini biasa saja. Tapi begitu diberlakukan lockdown mereka baru sadar jika virus ini bukan virus biasa. Pada akhirnya, pekerjaan mereka berdua menjadi terhambat, pelanggan berkurang, dan bahkan hilang.
ADVERTISEMENT
“Meskipun pandemi ini benar-benar universal, dampaknya tidak terduga dan menyentuh semua sisi kehidupan masyarakat, terutama masyarakat bawah. Tetapi pandemi juga memunculkan kreativitas dan kolektivitas di kalangan warga. Pada saat yang sulit itu juga pemerintah datang dengan skenario bantuan, ada dari daerah maupun pusat. Dan itu dirasa sangat membantu” ungkap Luthfi.
Lebih jauh, Abetnego Tarigan menyatakan bahwa pemerintah selalu hadir memberikan dukungan kepada masyarakat dalam penanganan COVID-19. Ada tiga hal tahapan penting yang dilakukan yaitu mendeteksi dengan meningkatkan tes epidemiologi dan tes screening, meningkatkan rasio kontak erat, dan surveilans genomik di daerah-daerah berpotensi lonjakan kasus.
Abet menyebut dalam penanganan COVID-19 membutuhkan kerja sama berbagai pihak, khususnya masyarakat karena dalam penanganan COVID-19 ini, juga banyak tantangan yang dihadapi. Misalnya kurangnya kedisiplinan terhadap protokol kesehatan, komunikasi yang kurang baik, data yang kurang singkron, dan juga kurangnya penerapan 3T.
ADVERTISEMENT
“Dalam penanganan COVID-19 ini juga diperlukan kolaborasi pentahelix berbasis komunitas. Dari pemerintah (regulator) menerbitkan strategi dan kebijakan penanganan COVID-19 yang tepat. Media (katalisator) mengedukasi, sosialisasi, diseminasi informasi, dan menangkal hoaks yang beredar terkait COVID-19. Kemudian akademisi (konseptor) berkaitan dengan kepakaran, pengkajian, dan penelitian untuk memberikan rekomendasi alternatif solusi. Swasta (enabler) mendukung dan menggalang sumber daya untuk percepatan penanganan COVID-19,” pungkas dia.
Berkat dukungan dari Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), melalui program MADANI- Civil Society Support Initiative Program, platform AtmaGo telah mampu mendukung upaya Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan masyarakat umum dalam membangun ketangguhan masyarakat.
Selain informasi dan kampanye penyadaran masyarakat, platform ini menyediakan juga dukungan terhadap upaya pemulihan dampak sekunder dari COVID-19 berupa pemulihan ekonomi dan kesehatan mental masyarakat. Di antaranya konsultasi psikologi jarak jauh bagi masyarakat yang mengalami keresahan akibat terdampak COVID-19. Kemudian, siaran Live Salam Radio Program talkshow, talkshow dengan pemilik usaha kecil (pejuang ekonomi) dalam mempertahankan usahanya yang terkena dampak krisis, Cerita Penyintas COVID-19, kumpulan pengalaman dari orang-orang yang pernah positif COVID-19 dan berhasil bertahan hidup, podcast Kolase Sakawarga bertema gotong royong dan ketahanan warga dalam menghadapi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kerja sama antara Atma Connect dan MADANI telah mampu mendukung upaya Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam membangun ketangguhan masyarakat. Platform ini berupaya memberikan dukungan melalui penyediaan informasi, kampanye penyadaran masyarakat, dan dukungan terhadap upaya pemulihan dampak sekunder dari COVID-19 berupa pemulihan ekonomi dan kesehatan mental masyarakat. Layanan ini memberikan konsultasi psikologi jarak jauh bagi masyarakat yang mengalami kerusakan akibat terdampak COVID-19 dan siaran Salam Radio Program mengedepankan upaya para pejuang ekonomi dan pelaku usaha kecil dalam mempertahankan usahanya yang terkena dampak krisis.(ads)