Balita Sembuh dari Corona, Dinkes: Kekebalan Tubuh Bikin Virus Luntur

Konten Media Partner
29 Mei 2020 18:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo. Foto: rizal adhi pratama
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo. Foto: rizal adhi pratama
ADVERTISEMENT
MALANG–Ini masih tentang balita asal Lumajang yang melakukan kontak dengan 29 orang saat dibawa keluarganya berlebaran di Majangtengah, Dampit, Kota Malang. Sebelumnya diketahui bahwa balita tersebut ternyata positif COVID-19. Meskipun, pada 28 Mei lalu, balita berinisial B tersebut sudah dinyatakan negatif.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo menjeaskan, balita tersebut dinyatakan positif dari hasil swab test pada 13 Mei 2020. "Dari hasilnya keluar itu pada 25 Mei 2020, jadi ada sekitar 12 hari jaraknya," ucapnya, Jumat (29/05/2020) di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Lalu dilakukan kembali swab test ulang pada 28 Mei 2020 dan diketahui hasilnya negatif."Jadi, ada pembentukan kekebalan dalam tubuh dan virusnya sudah luntur dari tubuhnya," sambungnya.
Pria yang mengawali karir sebagi dokter gigi ini mengakui tidak mengetahui rekam jejak pasien positif COVID-19 tersebut. "Kami tidak tahu rekam medik sebelumnya, karena yang bersangkutan diawasi pihak puskesmas Pasirian (Lumajang)," tegasnya.
Namun, Arbani tidak mau menjawab apakah ada kelalaian dari pihak puskesmas Pasirian sehingga balita tersebut bisa keluar masuk wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
"Ya ini kami tidak tahu prosedur dari Dinas Kesehatan Lumajang jadi kami tidak bisa komentar," ujarnya.
Sedangkan dalam perkembangan terbaru, warga yang melakukan kontak dengan balita tersebut tidak hanya 29 orang, tapi 42 orang. Sedangkan 30 diantaranya sudah dilakukan rapid test."Seluruh warga yang kita lakukan rapid test ada 30 orang, dan hasilnya non-reaktif semua," terangnya.
Terakhir, mantan Dirut RSUD Kanjuruhan Kepanjen ini mengatakan meskipun non-reaktif, ke-30 warga tersebut tetap dilakukan isolasi mandiri."Kita tetap himbau mereka tetap isolasi mandiri di rumah," pungkasnya.