news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Banyak Jalan Berlubang, DPRD Soroti Lemahnya Perencanaan

Konten Media Partner
18 Maret 2019 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan melati di Kota Malang yang masih banyak berlobang. (foto: Gigih Mazda/Tugu Malang).
zoom-in-whitePerbesar
Jalan melati di Kota Malang yang masih banyak berlobang. (foto: Gigih Mazda/Tugu Malang).
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Fenomena maraknya jalan berlubang yang tak kunjung ditambal di Kota Malang ditengarai oleh perencanaan anggaran yang kurang matang. Setidaknya seperti itulah anggapan dari Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arief.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pihak DPRD sebenarnya sudah kerap kali menuntut hal itu kepada pihak pemerintah untuk segera diselesaikan.”Terkait jalan berlubang, Komisi C sudah sempat meminta klarifikasi ke Dinas PUPR, bahkan dalam Rapat Renja RKPD Dinas PUPR juga sudah kita kritisi, bahwa anggaran insidentil di Dinas PUPR kecil sekali, lemah dalam perencanaan," ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Ia menjelaskan bahwa anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk anggaran penambalan jalan, memang terlampau kecil."Perencanaan lemah, sehingga pada triwulan pertama dana sudah terserap lebih dari 40 persen," terangnya.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti penggunaan dana insidentil tersebut. "Mekanisme pengerjaan terhadap perbaikan yang lama juga menjadi masalah, maka kemudian kami mendorong mekanisme penggunaan dana swakelola. Sehingga cukup dikerjakan oleh dinas sendiri tanpa harus menunggu pihak rekanan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Namun menurutnya yang jadi masalah jika menggunakan dana swakelola tersebut adalah kesiapan dari pihak DPUPR dan juga Pemerintah Kota Malang sendiri untuk melangsungkan hal tersebut.
Ia beranggapan dengan dana swakelola, maka pihaknya berharap bahwa pemerintah lebih sigap menangani permasalahan itu. "Sebab lebih bisa bergerak cepat, tanggap dan responsif karena tidak perlu prosedural yang lama," beber Dito. Dengan begitu, menurutnya waktu untuk pengerjaan pun lebih efektif.
Menanggapi adanya jalan milik pemerintah atau milik provinsi yang menjadikan lama dalam pengerjaan, dirinya juga mengimbau agar pihak Pemkot bisa cepat berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan pihak provinsi.
"Kami mendorong tetap ada tanggung jawab dan inisiatif dari Pemkot Malang, karena bagaimanapun yang melewati jalan tersebut adalah masyarakat Kota Malang, termasuk yang kemarin menjadi korban adalah warga Kota Malang," bebernya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, dirinya juga berharap ada bentuk kebijakan dari Pemkot Malang agar memiliki terobosan sembari menunggu jawaban dari pemerintah provinsi atau bahkan pusat.
"Kami pernah menyampaikan contohlah Kota Surabaya, jangan sungkan untuk belajar ke daerah yang nyatanya mampu untuk responsif menangani permasalahan infrastruktur meskipun statusnya bukan milik daerah," tandasnya.
Reporter : Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq