Belajar Karakter, Sekolah di Malang Ajak Siswa ke Australia

Konten Media Partner
22 Maret 2019 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para siswa SD Insan Amanah saat menampilkan kebudayaan di hadapan siswa di Australia, beberapa hari lalu.
zoom-in-whitePerbesar
Para siswa SD Insan Amanah saat menampilkan kebudayaan di hadapan siswa di Australia, beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Studi banding ke luar negeri, sedang menjadi tren sekolah-sekolah di Kota Malang. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh siswa SD Insan Amanah, Malang yang memupuk mental siswa-nya dengan studi banding ke berbagai negara.
ADVERTISEMENT
Sejak 2006 silam, sekolah yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang ini, giat melakukan study banding ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, dan terakhir mengadakan kunjungan belajar ke Singleton Primary School di Kota Perth, Australia pada 2-10 Maret tahun 2019 ini melalui kegiatan bernama Immersion Program.
Menanggapi hal itu, Kepala Sekolah SD Insan Amanah Suhardini Nurhayati MPd mengaku bahwa cerminan sekolah di luar negeri begitu hebat."Banyak yang bisa dipelajari bagi anak maupun saya sendiri. Pendidikan, kebudayaan, Karakter, hingga kedisiplinan," ucap perempuan yang tengah menyelesaikan desertasi program S3 di Universitas Negeri Malang (UM) itu.
Ia mengaku kagum. Terutama pada kedisiplinan para siswa seperti saat berbaris maupun ketertiban para siswa. "Jadi guru cukup sekali berbicara, murid ini langsung mengerti. Pendidikan karakternya begitu luar biasa," bebernya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, pada program ini pihak sekolahnya mengirimkan total sebanyak 18 orang. Yakni 12 siswa/i kelas V dan VI, 4 guru, dan 2 orang wali murid. "Jadi anak-anak itu belajar mengikuti kegiatan sekolah di sana sehari-hari selama 5 hari non-stop mulai pagi hingga sore," beber Dini.
Ia bercerita bahwa terdapat tiga poin penting yang bisa diambil dari sistem pendidikan di luar negeri tersebut. Selain kedisiplinan, terdapat pembentukan karakter, dan juga metode mengajar guru yang begitu kontekstual. Hal itulah yang ingin ia bawa ke SD yang ia pimpin.
"Perlahan tapi pasti kami bakal menerapkan beberapa sistem pendidikan itu. Tapi yang bisa berteman dengan kurikulum di Indonesia," tambanya. Ia menjelaskan bahwa pengembangan siswa dengan kecerdasan khusus juga begitu diperhatikan di SD Insan Amanah.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau misalnya dia memiliki kelebihan di olahraga, dan nilai akademiknya hanya 60 persen. Hal itu tak masalah, kami akan fokus mengembangkan sisi kelebihannya," ujarnya. Dengan begitu, menurutnya semua siswa memiliki kesempatan untuk bisa mendapatkan pengajaran yang terbaik bagi potensi para siswa.
Ia juga menuturkan bahwa pendidikan di Indonesia memang masih jauh. Namun ia berharap bahwa ke depan level pendidikan di Indonesia itu bisa meningkat.
"Belajar dari Singapura dan Australia, mereka memahami betul proses afektif, psikomotor, kognitif bagi siswa. Bahkan hal itu masuk dalam kurikulum. Sedangkan di Indonesia masih belum sempurna. Maka pasti akan baik jika karakter siswa itu terbentuk sejak awal. Sebab pada tahun mendatang hal itu bisa membuat Indonesia jadi bangsa yang besar," tandas perempuan kelahiran Malang, 45 silam itu.
ADVERTISEMENT
Reporter : Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq