Bencana di Kota Malang Mulai Menurun Drastis

Konten Media Partner
11 Juni 2019 17:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Petugas Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang saat melakukan kerja bakti. (foto dokumen).
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang saat melakukan kerja bakti. (foto dokumen).
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Badan Penanggunglangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang tampaknya masih siaga meski jumlah bencana pada bulan Mei lalu turun drastis. Bahkan, tingkat penurunan tersebut mencapai 50 persen, atau turun hingga separuhnya jika dibandingkan bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, data dari Pusdalops BPDB Kota Malang, pada bulan April lalu berjumlah 23 bencana, namun pada Mei lalu jumlahnya hanya 13 bencana saja. Yakni dari 6 kejadian tanah longsor, 6 kejadian kebakaran, dan 1 kali kejadian lain-lain.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Malang, Nur Asmi menyatakan bahwa penurunan tersebut ditengarai karena adanya transisi dari musim penghujan ke musim kemarau. "Akibatnya kasus bencana hidrometeorologi tereduksi secara drastis, seperti banjir atau genangan air, angin kencang, pohon tumbang, dan tanah longsor," ujarnya dalam rilis yang diterima tugumalang.id.
Pada bulan-bulan sebelumnya, bencana banjir memang masih mendominasi tingginya tingkat bencana di Kota Malang. Oleh karena itu, Asmi menyatakan bahwa peralihan musim itu hak yang wajar sehingga bencana seperti banjir jadi menurun.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, pada 23 kejadian bencana pada bulan April lalu, terdapat sebanyak 6 kejadian banjir, 11 tanah longsor, sekali kejadian angin kencang, dan 2 kejadian lain-lain.
Namun, pihaknya menyatakan bahwa penurunan tersebut bukan berarti membuat masyarakat terlena. Sebab, bencanan pada musim kemarau juga patut diwaspadai oleh masyarakat. Ia menyatakan bahwa kebakaran selalu berada di posisi teratas pada musim kemarau.
"Jangan senang dulu, saat ini belum masuk musim kemarau. Bisa jadi kerawanan meningkat. Maka kami imbau masyarakat untuk terus mengamati dan melaporkan jika terdapat hal yang bisa meningkatkan risiko bencana. Yang penting hati-hati dan selalu waspada," pungkasnya.
Reporter: Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq