news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Beredar Foto Bantuan PKH Kabupaten Malang Berstiker Ladub

Konten Media Partner
5 Desember 2020 21:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga yang menerima manfaat PKH berstiker paslon Ladub. Foto dok.
zoom-in-whitePerbesar
Warga yang menerima manfaat PKH berstiker paslon Ladub. Foto dok.
ADVERTISEMENT
MALANG - Beredar foto di sosial media yang menunjukkan para penerima Program Keluarga Harapan (PKH) mendapatkan bantuan sembako dengan stiker Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang nomor urut dua, Lathifah Shohib dan Didik Budi Muljono (Ladub).
ADVERTISEMENT
Kejadian ini terjadi di Dusun Mulyosari, Desa Harjokuncaran RT. 31 RW. 32, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang pada Sabtu (05/12/2020).
Bahkan, salah satu warga menuturkan jika para penerima juga dipaksa memilih Paslon yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. "Kejadian serupa juga terjadi di RT. 32 RW. 09, penerima PKH ini di suruh ambil bantuan, tapi diintimidasi agar mencoblos nomor urut dua," terang salah seorang warga Desa Harjokuncaran, Ismail, yang menyaksikan kejadian tersebut.
"Padahal itu kan beras bantuan, lalu dikasih stiker bergambar calon nomer urut dua," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ismail juga menceritakan kronologis kejadian tersebut. "Para penerima PKH ini disuruh datang ke rumah Hudaifah selaku Ketua Kelompok PKH," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi waktu mengambil bantuan, warga penerima PKH justru diberi beras 5 sampai 10 kilogram dengan di intimidasi agar mencoblos Paslon nomer dua. Selain beras, warga juga dikasih buah-buahan," sambungnya.
Relawan Sanusi-Didik (Sandi) ini mengaku mendapatkan keterangan tersebut langsung dari warga penerima PKH itu sendiri. "Pak Suli dan Bu Siani siap menjadi saksi, karena dipaksa mencoblos nomer dua ketika mengambil bantuan," tegasnya.
"Ada semacam intimidasi dari Ketua Kelompok PKH. Padahal itu kan bantuan dari pemerintah pusat," lanjutnya.
Atas kejadian tersebut, ia sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Tim Pemenangan Sandi. Dan rencananya akan segera dilaporkan kepada Bawaslu Kabupaten Malang.
"Nantinya akan dilaporkan ke Bawaslu, karena bantuan beras PKH juga diikuti pemberian stiker gambar Paslon nomer urut dua. Saksi bahkan diancam kalau tidak nyoblos nomer urut dua, nereka tidak akan lagi dapat bantuan PKH," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Ladub, Anas Muttaqin, menampik tuduhan tersebut. "Tidak benar itu, yang punya instrumen PKH itu justru pemerintah daerah dan pemerintah desa," tegasnya.
Ia menilai jika bantuan PKH justru rawan digunakan petahana untuk alat kampanye. "PKH salah satu yang disorot oleh Bawaslu Kabupaten Malang karena rawan disalahgunakan oleh Calon Petahana," ujarnya. Terakhir, Anas masih akan mengkaji informasi tersebut apakah ada unsur pelanggaran kampanye atau tidak. "Nanti kita kaji dulu sambil melihat perkembangan," pungkasnya.