Berkolaborasi, IAI Al-Qolam Dorong Pesantren jadi Jejaring Ekonomi

Konten Media Partner
15 September 2019 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Seminar Nasional di IAI Al-Qolam, di Gondanglegi, Kabupaten Malang yang menghadirkan sejumlah praktisi ekonomi. Foto: Raisa Hashina Rosalini/tugumalangid
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Seminar Nasional di IAI Al-Qolam, di Gondanglegi, Kabupaten Malang yang menghadirkan sejumlah praktisi ekonomi. Foto: Raisa Hashina Rosalini/tugumalangid
ADVERTISEMENT
Jargon Institute Agama Islam (IAI) Al-Qolam di Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, sebagai perguruan tinggi riset berbasis pesantren, tampaknya bukan hanya sekedar jargon. Salah satunya yang dilakukan adalah menggelar seminar nasional dengan tema "Membangun Jejaring Ekonomi Pesantren" di Auditorium IAI Al-Qolam, minggu (15/9).
ADVERTISEMENT
Hadir dalam seminar yang berlangsung gayeng itu diantaranya Erik Satria Wardhana selaku Direktur NUcommerce, Mr. Andrew Mawikere selaku CEO Bizzy Group, Ir. Didik Sunardi yang tidak lain adalah direktur PT. MIK, dan Wawan Purwantoro, Branch Manager BSM Pasar Besar Malang, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas, serta perwakilan dari beberapa pondok pesantren yang ada di Kabupaten Malang.
Erik Satria Wardhana, selaku Direktur NUcommerce menjelaskan cara kerja sistemnya. Foto: Raisa Hashina Rosalini/tugumalangid
Sebelum menggelar seminar ini, sebagai upaya dalam pemberdayaan pesantren, IAI AL-Qolam mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Pesantren Center yang bekerjasama dengan RMI Nahdlatul’ Ulama (NU) Kabupaten Malang. Tujuannya, yakni untuk mengkonsolidasikan pesantren-pesantren yang tergabung di dalamnya dalam upaya mempermudah dan meminimalisir anggaran dapur pesantren dengan cara memfasilitasi pesantren membeli langsung produk bahan pokok dari distributor utama.
ADVERTISEMENT
"Perekonomian menjadi salah satu aspek dalam rangka mengkonsolidasikan pesantren, setiap pesantren ingin mendapatkan bahan dapur pesantren yang murah. Maka, dengan adanya NUcommers ini kami harapkan dapat memenuhi kebutuhan pesantren dan para santri.” Kata Dr H Abdurrahman S.HI M.Pd, direktur pesantren center.
Hasil dari seminar ini, salah satunya adalah pengenalan NUCommerce kepada pesantren-pesantren khususnya di Kabupaten Malang mengenai kemudahan pembelian bahan pokok dapur pesantren.
Suasana Seminar Nasional di IAI Al-Qolam, di Gondanglegi, Kabupaten Malang yang menghadirkan sejumlah praktisi ekonomi. Foto: Raisa Hashina Rosalini/tugumalangid
Untuk Al-Qolam-nya sendiri, saat ini mewakili NUCommerce di Kabupaten Malang masih pembenahan profiling pesantren-pesantren yang ada di Kabupaten Malang dengan pendataan di pesantren center. Diharapkan dengan adanya NUCommerse ini pesantren-pesantren terutama yang terdapat di Kabupaten Malang dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan dapur pesantren."Mengenai profiling ini, diharapkan data terupdate yang berada dalam pesantren center tersebut dapat memudahkan pihak-pihak yang memerlukan data pesantren," imbuh pria yang akrab disapa Gus Rohman ini.
ADVERTISEMENT
NUcommerce sendiri merupakan market place milik NU yang bekerja sama dengan perusahaan Brizzi. Dengan kerja sama ini, Pesantren Center berharap pesantren-pesantren yang berada dalam naungannya dapat dengan mudah memenuhi kebutuhan dapur dengan harga yang murah.
Diketahui juga bahwa NUcommerce sendiri menjadi penghubung langsung antara pembeli dan penyuplai sehingga memangkas anggaran keuangan, ditambah dengan tidak adanya jasa ongkos kirim dalam pemesanan barang.
“Pelanggan-pelanggan yang terdapat di dalam komunitas ini dapat dengan mudah, memperpendek, dan menghilangkan proses distribusi dengan tujuan lebih murah, lebih cepat, lebih pasti (dalam mendapatkan bahan-bahan pokok dapur pesantren- red),” Kata Ir Didik Sunardi, Direktur PT MIK.
Sementara itu, Mr. Andrew Mawikere selaku CEO Bizzy Group mengatakan, Bizzy akan memfasilitasi UMKM lokal, baik perusahaan maupun perorangan untuk bisa mengakses dari pasar ke pembeli."Dengan e-commerce dapat menciptakan lapangan kerja, menciptakan konsolidasi pasar pembeli sehingga dapat barang yang lebih murah serta akan mendukung penuh kegiatan CSR berupa Inkubasi apabila sesuai dengan visi-misi dan transparansi.” Ujar Andrew.
ADVERTISEMENT
Erik Satria Wardhana, direktur NUcommerce juga menjelaskan proses pemesanan di aplikasinya. Intinya, pembelian dan pemesanan lebih mudah dibandingkan pemesanan secara konvensional.
“Kemudahan dengan menggunakan NUcommerce yakni berfungsi sebagai pemesanan melalui aplikasi, teknologi, dan logistik. Pengiriman pesanan melalui aplikasi akan lebih cepat karena rantai antara pembeli dan penjual hanya ada satu.” ucap Erik saat menjelaskan proses kerja NUcommerce.(ads).
Reporter : Raisa Hashina Rosalini
Editor : Irham Thoriq