Bermitra dengan UKM, Dosen Polinema Kenalkan Budaya Kerja Era New Normal

Konten Media Partner
31 Juli 2021 19:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim B'Kerja Enewal. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Tim B'Kerja Enewal. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bernama B'Kerja Enewal atau Budaya Kerja New Normal, dosen jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang (Polinema) bermitra dengan pelaku usaha kuliner yang juga dimiliki oleh alumni jurusan Administrasi Niaga.
ADVERTISEMENT
Tim dosen tersebut diketuai Dr Halid Hasan MSRAT HRM dan beranggotakan beberapa dosen yaitu Farika Nikmah, Erlangga Andi Sukma, Heru Utomo, dan Ellyn Eka Wahyu. Serta melibatkan tenaga laboran/PLP jurusan Administrasi Niaga, Winda Rachmawati.
Sementara pelaku usaha kuliner yang terlibat yaitu Kafe Panggon milik Adi Kurniawan, Kopi Sawah milik Angga dan Devi, Misbar milik Angga dan Devi, Canvill Dau milik Rofif, dan Toko Kopi Jaya milik Bakhtiar.
B'Kerja Enewal. Foto: dok
Halid Hasan mengatakan, tujuan utama kegiatan PKM ini adalah untuk memberikan pemahaman baru tentang menjalankan usaha di masa pandemi bagi UKM, memberikan motivasi, semangat, dan menjalin hubungan baik antara institusi dengan para alumni.
“Pandemi COVID-19 sangat berdampak bagi para UKM. Diharapkan para alumni yang telah memiliki bekal ilmu cukup, mampu bertahan menghadapinya,” ucap Pembantu Direktur II Polinema ini.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan bertajuk “Menjalankan Bisnis di Era New Normal bagi UKM Bidang Kuliner” ini, tim PKM memberikan beberapa masukan melalui diskusi, pelatihan, bantuan dana, dan produk inovasi yang dapat membantu alumni untuk menjalankan usahanya secara profesional, adaptif terhadap perkembangan teknologi, serta mempertimbangkan keberlangsungan lingkungan.
"Tim PKM B’Kerja Enewal ingin mengubah paradigma budaya kerja sebelumnya menjadi budaya kerja era new normal dengan mengusung empat pilar yaitu misi (mission), keterlibatan (involving), adaptasi (adaptive), dan konsistensi (consistency)," sebutnya.
Dia menambahkan, penggiat UKM harus berfikir terbuka, menjalankan bisnis dengan perencanaan matang dengan fokus utama pada pemenuhan kebutuhan konsumen, dan tidak mengesampingkan tanggung jawabnya kepada karyawan, masyarakat, dan lingkungan yang tertuang dalam misi.
"UKM perlu memberdayakan karyawan dengan maksimal dan terlibat dalam kegiatan masyarakat melalui program CSR yang disebut sebagai strategi keterlibatan. Yang tak kalah penting adalah UKM harus up to date dengan perubahan yang terjadi. Seperti menciptakan produk ramah lingkungan, melakukan penghematan energi, dan memberikan layanan berbasis digital dengan memanfaatkan teknologi sederhana yang dikuatkan dengan partnership yang dituangkan dalam strategi adaptasi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
“Sebagai strategi konsistensi, UKM harus memiliki keinginan untuk terus berproses (learning) dan berinovasi dengan bertanggung jawab kepada konsumen atas produk yang dihasilkannya dengan memiliki sertifikasi halal dan legalitas usaha (P-IRT dan NUB),” tutupnya.(ads)