news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bersama 38 Pejabat Lain, Erik Setyo Dilantik sebagai Sekda Kota Malang

Konten Media Partner
2 Juni 2021 10:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji, melantik 39 pimpinan tinggi pratama, jabatan administrator dan jabatan pengawas di lingkungan Pemkot Malang. Foto: Feni Yusnia.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji, melantik 39 pimpinan tinggi pratama, jabatan administrator dan jabatan pengawas di lingkungan Pemkot Malang. Foto: Feni Yusnia.
ADVERTISEMENT
MALANG - Pemerintah Kota Malang akhirnya melantik Erik Setyo Santoso sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang. Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Disnaker-PMPTSP itu dilantik bersama 38 Pejabat Tinggi Pratama lainnya oleh Wali Kota Malang, Sutiaji dalam Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Pimpinan Tinggi Pratama, Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Kota Malang, Rabu (2/6/2021).
ADVERTISEMENT
Nampak mendampingi dalam kegiatan yang bertempat di Ruang Sidang Balai Kota Malang, ialah Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko serta jajaran Forkopimda Kota Malang.
Sebelumnya, dalam proses seleksi Sekda yang dilakukan terbuka itu Erik masuk dalam daftar calon Sekda Kota Malang bersama Kepala Bapenda Kota Malang, Handi Priyanto dan Kepala BKAD Kota Malang, Subhan.
Dalam pengambilan sumpah jabatan tersebut, Sutiaji kembali menekankan bahwa saat ini dirjen Aparatur Sipil Negara (ASN) berada di tangan sekretasi daerah. Untuk itu, ia berharap agar susunan jabatan yang baru ini dapat menciptakan sinergitas yang kuat, utamanya guna mensejahterahkan masyarakat Kota Malang. Di antaranya melalui pembinaan secara mental.
"Kedepan PR Pak Sekda, saya mengingin melalui BPKSDM tentu ada pembinaan mental secara menyeluruh bagaimanakah mengkorodinasi dan sesungguhnya menjadi ASN yang baik. Karena pengabdian kita pada negara tidak diukur dengan jabatan. Jabatan memang punya otoritas sesuai dengan kapasitas dan kompetensi tapi lebih dari itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh, lanjut Sutiaji karena berada di satu sistem maka loyalitas pada institusional menjadi keharusan yang dikuatkan bersama. "Maka yang palig penting sebagai ASN harus punya literasi yang kuat, kalau itu kuat biasanya akan selalu punya inovasi. Kemudian yang tak kalah penting adalah etika dan punya moral yang baik," tukas dia.