Bincang Santai Gus Miftah dan Rektor UIN Bahas Dakwah Nasionalisme bagi Milenial

Konten Media Partner
28 April 2021 20:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UIN Maliki, Prof Dr. H Abd. Haris sebagai host, bersama tamunya Gus Miftah
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UIN Maliki, Prof Dr. H Abd. Haris sebagai host, bersama tamunya Gus Miftah
ADVERTISEMENT
MALANG - Selama bulan Ramadan UIN Malang memiliki program khusus yang ditayangkan melalui akun youtube resmi UIN Maliki Malang, yaitu Syiar Ramadhan yang mendatangkan beberapa kepala daerah di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Kali ini, pihak kampus mengundang Miftah Maulana Habiburrahma atau yang biasa dikenal dengan nama Gus Miftah, untuk berdiskusi tentang Memupuk Rasa Nasionalisme melalui Dakwah bagi Kaum Milenial dimoderatori Prof. Dr. Abdul Harus, M.Ag Rektor UIN Maliki Malang.
Gus Miftah sapaan akrabnya menyebutkan bahwa salah satu methodologi dakwah Kanjeng Nabi berbicara kepada manusia sesuai dengan akalnya.
"Artinya dengan satu sumber yang sama, satu dalil yang sama ketika ketemu dengan orang yang berbeda, tentunya dengan bahasa dan pemilihan diksi yang berbeda,"katanya.
Gus Miftah menjelaskan terkait dengan penyampaian value atau nilai harus mempunyai edukasi dan rekreasi. Menurutnya, ajaran Islam sudah sangat demokratis. Rasul mengatakan beberapa pilihan karena itulah cara Rasul mengajarkan demokrasi.
ADVERTISEMENT
"Jadi, supaya umat Islam punya pikiran yang terbuka serta dapat saling toleran. Menilai Islam itu tidak hanya melalui membaca Al-Quran dan mempelajari ajaran Islam saja, tapi juga dari akhlak umat Islam. Jika akhlak umat Islam baik maka akan mencontohkan menunjukkan perbuatan baik pula dan akan dihargai oleh agama lain," bebernya.
Sementara itu, Rektor UIN mengungkapkan jika selama mengikuti ceramah Gus Miftah cara menyampaikan dengan pendekatan religious dan pendekatan kebangsaan serta ceramah Gus Miftah ini sangat mengena.
"Cara penyampaiannya ini mudah dipahami, jadi metodologi dakwahnya meskipun guyon namun kena,"katanya. (ads)