Bulan Imunisasi Anak Dicanangkan Wali Kota Malang

Konten Media Partner
29 Juli 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sinergi Pencanangan BIAN dan Sosialisasi Advokasi Program Imunisasi. Foto / dok
zoom-in-whitePerbesar
Sinergi Pencanangan BIAN dan Sosialisasi Advokasi Program Imunisasi. Foto / dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji, mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kota Malang, Kamis (27/7/2022). Dalam Pencanangan itu Sutiaji Didampingi Ketua TP PKK Kota Malang yang juga bertugas sebagai Bunda PAUD Widayati Sutiaji.
ADVERTISEMENT
Sutiaji mengatakan, seluruh orang tua diharapkan dapat melibatkan anaknya untuk berpartisipasi dalam program imunisasi tersebut. Ia bahkan menargetkan 95 persen dari keseluruhan jumlah anak di Kota Malang mendapatkan imunisasi.
"Kemenkes menargetkan bulan Agustus akan menjadi bulan pelaksanaan imunisasi bagi pulau Jawa dan Bali. Untuk itu saya berharap 95 persen atau 39.971 anak di Kota Malang bisa mendapatkan imunisasi tersebut," kata Sutiaji.
Pencanangan BIAN dan Sosialisasi Advokasi Program Imunisasi. Foto / dok
Menurutnya, para orangtua tidak perlu cemasjika anaknya menerima imunisasi. Sebab, imunisasi ini aman, berkualitas dan gratis. Tujuannya, untuk membantu perkembangan anak agar menjadi generasi penerus bangsa yang sehat dan kuat.
Pada kesempatan tersebut, pria berkacamata tersebut juga menekankan agar Dinas Kesehatan Kota Malang dapat segera mempersiapkan stok vaksin, puskesmas, faskes dan nakes untuk dapat mendukung program tersebut.
Wali Kota Malang Sutiaji saat memberikan arahan. Foto / dok
"Penguatan komunikasi, informasi dan edukasi bagi masyarakat juga penting untuk terus digalakkan; saya harap Dinkes segera berkoordinasi dengan OPD lainnya, Diskominfo, Kecamatan, Kelurahan, dan organisasi masyarakat agar tidak terjadi disinformasi terkait pelaksanaan BIAN ini. Termasuk juga melakukan pemetaan area krusial yang perlu mendapatkan perhatian khusus" tutur Sutiaji.
ADVERTISEMENT
BIAN, merupakan program Kementerian Kesehatan yang bertujuan untuk mengejar cakupan imunisasi rutin yang menurun secara signifikan akibat pandemi COVID-19.
Melalui BIAN anak-anak akan diberikan imunisasi tambahan yaitu Campak-Rubela serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Program ini diwujudkan sebagai upaya menutup kesenjangan imunitas anak dengan melakukan harmonisasi kegiatan imunisasi tambahan (campak-rubela) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib).
Pada akhir acara, Sutiaji juganberkesempatan untuk ikut mendampingi 16 anak yang akan menerima imunisasi di lokasi kegiatan. Berdiri di tengah-tengah peserta imunisasi, ia memberikan dukungan dan semangat agar anak-anak tidak takut dan merasa nyaman saat menerima suntikan imunisasi.
"Anak-anak ini semua pintar dan pemberani mengikuti imunisasi, biar nanti selalu sehat dan ceria," pesan dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan bahwa diadakannya pertemuan ini adalah dalam upaya percepatan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada bayi.
Wali Kota Malang Sutiaji saat bersama anak yang akan diimunisasi. Foto / dok
Utamanya, melalui program imunisasi rutin untuk mencapai serta mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) khususnya di di Kota Malang.
"Melalui imunisasi ini diharapkan selain untuk menghentikan transmisi virus campak dan rubella setempat, juga bertujuan untuk mempertahankan indonesia bebas polio dan mewujudkan eardikasi polio global tahun 2026 serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis di Kota Malang," jelasnya.