Bupati Malang: Saat Pandemi, Rasulullah Tidak Mau Bersalaman

Konten Media Partner
31 Juli 2020 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Idul Adha. Foto: Rizal Adhi.
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Idul Adha. Foto: Rizal Adhi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Idul Adha 1441 Hijriyah kali ini terasa berbeda lantaran masih harus berjibaku dengan pandemi COVID-19 yang melanda Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Melihat hal itu, Bupati Malang, Muhammad Sanusi, mengingatkan masyarakat agar mengilhami sifat Rasullullah saat menghadapi pandemi.
"Oleh Khotib juga tadi di zaman Rasulullah, bahwa saat ada penyakit pandemi seperti ini, Rasulullah tidak mau bersalaman dengan siapapun dari mereka yang terkena pandemi," terang Sanusi, usai mengikuti Salat Idul Adha, di Masjid Agung Gondanglegi, pada Jumat (31/7/2020).
Sanusi. Foto: Rizal Adhi.
Sanusi juga mengatakan, di masa khilafah, masyarakat juga diwajibkan physical distancing saat ada pandemi. "Orang-orang disuruh menjauh ke gunung-gunung," bebernya.
Pandemi ini mengajarkan umat Islam untuk selalu bersabar terhadap musibah atau cobaan yang melanda.
Selengkapnya klik di sini
"Sejak dulu manusia oleh Allah selalu diberi musibah atau cobaan agar ingat bahwa manusia penuh keterbatasan dan segalanya adalah Allah yang mengatur," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Dan pandemi ini adalah agar umat Islam lebih bertaqwa dan beriman kepada Allah. Sehingga dengan musibah ini agar selalu meningkat ibadah," sambung alumni UIN Malang ini.
Lebih lanjut, Sanusi mengungkapkan jika setiap kebijakan terkait penanganan COVID-19 sudah sejalan dengan syariat Islam.
"Maka apa yang dianjurkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang ini di syariat Islam sudah diajarkan sejak dulu. Dan mereka juga dilarang untuk bersalaman," terangnya.
"Dengan demikian saya menghimbau warga masyarakat agar menghindari bersalaman dengan siapapun di masa pandemi ini. Juga jangan lupa menjaga jarak," imbuhnya.