Cerita Keluarga Korban Tewas KM Santika Nusantara asal Batu, Jatim

Konten Media Partner
25 Agustus 2019 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Slamet, adik dari Asfani, korban Ro Ro KM Santika Nusantara saat ditemui di rumah duka, minggu (25/8). Foto: irham thoriq/tugumalangid
zoom-in-whitePerbesar
Slamet, adik dari Asfani, korban Ro Ro KM Santika Nusantara saat ditemui di rumah duka, minggu (25/8). Foto: irham thoriq/tugumalangid
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID- Asfani (54) menjadi satu dari empat korban tewas akibat terbakarnya kapal Ro-Ro KM Santika Nusantara di perairan Masalembu, Jawa Timur, Jumat (23/8). Jenazah warga Jalan Anjasmoro, Kelurahan Sisir, Kota Batu, itu telah dimakamkan di Kelurahan Sisir, Kota Batu.
ADVERTISEMENT
Slamet (53), adik kandung Asfani, bercerita kakaknya itu baru dua kali ini menjadi sopir truk fuso untuk mengantarkan bawang putih ke Samarinda, Kalimantan Timur, melalui jalur laut. "Sebelumnya beliau adalah sopir angkot," kata Slamet.
Asfani menjadi sopir truk fuso karena diajak oleh adik sepupunya bernama Mansyur. Meski Mansyur yang punya truk, tapi dia juga ikut ke Samarinda. "Pak Mansyur selamat, dan sudah tiba di Batu," ujar Slamet.
Berdasarkan cerita dari Mansyur yang didapat oleh Slamet, ketika kapal terbakar, Asfani dan Mansyur melompat ke laut lepas. "Keduanya juga sudah pakai pelampung semua," kata Slamet.
KTP dan SIM milik Asfani, korban meninggal dunia KM Santika Nusantara. Fotp dokumen.
Kurang lebih selama lima jam di laut, keduanya berpegangan tangan untuk bisa menyelamatkan diri. "Tapi, setelah itu pak Asfani lepas dari genggaman tangan pak Mansyur, katanya ada gelombang besar," ucap Slamet.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, Asfani ditemukan meninggal dunia di laut lepas oleh tim evakuasi, sedangkan Mansyur berhasil selamat. "Pak Mansyur diselamatkan nelayan di Masalembu," lanjutnya.
Ada firasat yang didapati oleh keluarga sebelum Asfani meninggal. Sekitar seminggu yang lalu, ibunya, Musrifah, yang tinggal di Jombang, Jawa Timur, mengaku merindukan Asfani.
"Berdasarkan cerita adik saya yang tinggal bersama ibu di Jombang, ibu saya itu katanya kangen sama Pak Asfani, dan ternyata belum sempat ketemu, ada kejadian ini," pungkasnya.
Reporter: Irham Thoriq