Cerita Mahasiswa di Malang Melakukan Eksplorasi Macan Tutul Jawa

Konten Media Partner
4 April 2019 9:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Ekslotrasi Macan Tutul Jawa berfoto bersama dengan Founder CCFrontier Eko Baskoro (depan, dua dari kanan) dan sejumlah pengurus CCFrontier yang lain. (foto: Irham Thoriq/Tugu Malang).
zoom-in-whitePerbesar
Tim Ekslotrasi Macan Tutul Jawa berfoto bersama dengan Founder CCFrontier Eko Baskoro (depan, dua dari kanan) dan sejumlah pengurus CCFrontier yang lain. (foto: Irham Thoriq/Tugu Malang).
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Kegiatan tak biasa dilakukan oleh Mahasiswa Pecinta Alam Institut Pertanian Malang (Mapalitma). Ya, sejak Maret lalu, mahasiswa di tempat ini melakukan Eksplorasi Macan Tutul Jawa di hutan lindung, Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
Dalam melakukan eksplorasi ini, mahasiswa rencananya akan turun lapangan sebanyak enam kali.”Sedangkan saat ini baru dua kali kami turun lapangan,” kata Gesang Pratama, salah seorang anggota tim eksplorasi di salah satu hotel di Kota Malang, pekan lalu.
Dalam melakukan survey itu, para mahasiswa fokus mencari tanda-tanda Macan Tutul Jawa. Dari dua kali survey itu, mahasiswa sudah mendapati jejak kaki, dan cakaran Macan Tutul Jawa.”Jadi kami yakin di hutan lindung, Kabupaten Malang, masih ada Macan Tutul jawa,” imbuhnya.
Untuk tempat yang disurvey, sampai saat ini yang disurvey adalah hutan di Desa Tulusrejo, Donomulyo, Kabupaten Malang.”Nanti di akhir survey, akan kami pasang kamera, harapannya keberadaan macan tutul bisa terpotret dengan jelas,” imbuh pria asal Banyuangi ini.
Dugaan jejak kaki Macan Tutul Jawa yang diabadikan oleh tim ekspedisi (foto dokumen mapalitma).
ADVERTISEMENT
Selain sudah menemukan tanda-tanda macan tutul di lokasi survey, Kosmas Keko, salah seorang anggota ekspedisi yang lain membeberkan sejumlah cerita seru saat timnya melakukan eksplorasi macan tutul jawa di Donomulyo, Kabupaten Malang.
Menurut dia, ada banyak kisah mistis yang didapatkan dalam survey macan tutul jawa tersebut.”Salah satunya cerita masyarakat yang pernah bertemu Macan Tutul Jawa, tapi ketika mau dipanah, wajah macannya berubah menjadi wajah manusia seketika,” katanya.
Selain itu, hal lain yang didapat dari pengumpulan data di lapangan, adalah tentang kerusakan hutan di Kabupaten Malang.”Ada pembalakan pohon, lalu hutannya ditanami aneka macam tumbuh-tumbuhan, inikan merusak lingkungan,” imbuhnya.
Tim ekspedisi saat melakukan pendataan terkait Macan Tutul Jawa di Donomulyo, Kabupaten Malang. (foto dokumen Mapalitma).
Tujuan utama dari eksplorasi ini adalah, untuk melestarikan macan tutul jawa yang merupakan top predator.”Karena kalau punah akan berbahaya pada ekosistem hutan,” imbuh pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
ADVERTISEMENT
Karena inilah, setelah memperoleh data, tim eksplorasi akan menggelar seminar dengan mengundang pemangku-pemangku kepentingan.”Outputnya, kita ingin hutan di Kabupaten Malang dinaikan statusnya, dari hutan lindung menjadi hutan cagar alam, karena dengan cagar alam bisa lebih dilindungi oleh pemerintah,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam wawancara dengan tim eksplorasi, selain Gesang dan Kosmas, ada dua anggota tim eksplorasi yang hadir yakni Adi Krisbianto dan Mohammad Anas Arobi. Mereka ditemani tim dari CCfrontier, sebuah komunitas yang konsen pada lingkungan. CCFrontier dalam kegiatan ini menjadi sponsor-nya.
Sementara itu, Founder CCFrontier Eko Baskoro mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan mahasiswa tersebut karena sesuai dengan visi misi CCFrontier.”Yakni visi melestarikan lingkungan,” kata Baskoro.
Reporter : Irham Thoriq
ADVERTISEMENT