Cerita Pelaku Startup Gratiskan Pembuatan Website untuk 100 Masjid

Konten Media Partner
15 Juni 2019 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Faza Abadi menunjukan website miliknya yakni masjid.hadstar.com. Di website inilah, masjid bisa mendaftar pembuatan website gratis. (foto: Gigih Mazda/Tugu Malang).
zoom-in-whitePerbesar
Faza Abadi menunjukan website miliknya yakni masjid.hadstar.com. Di website inilah, masjid bisa mendaftar pembuatan website gratis. (foto: Gigih Mazda/Tugu Malang).
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Membangun bisnis, adalah membangun kebaikan. Tampaknya inilah yang menjadi ‘ruh’ dari bisnis rintisan atau startup yang dikembangkan oleh Faza Abadi. Pria ini membuat program khusus untuk masjid. Yakni, program mengenalkan masjid sekaligus kegiatan mereka melalui halaman situs masjid yang profesional. Yakni, program jasa pembuatan website gratis bernama "100 Website Gratis untuk Masjid"
ADVERTISEMENT
Program ini menyasar masjid yang ingin memiliki website sendiri. Sedangkan dirinya, ingin betul-betul membantu membuatkan masjid yang berkeinginan membangun web berkualitas tanpa dipungut biaya apapun, alias gratis.
"Jadi semuanya gratis. Saya ingin melakukan itu karena ingin memakmurkan masjid. Bisa menampilkan kegiatan masjid, serta transpransi kegiatan infaq bisa ditampilkan di website tersebut," ucap Faza ketika ditemui di sebuah co-working space Ngalup.co di Kota Malang, Sabtu siang (15/6/2019).
Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku bahwa semua masjid di Indonesia boleh mendafarkan masjid mereka, tidak terbatas hanya untuk masjid di Malang saja."Jadi targetnya nanti ada 100 masjid, dan sekarang baru sekitar 17 masjid yang mendaftar," terang pemuda berusia 23 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan bahwa masjid-masjid yang sudah menggunakan jasanya ada yang dari Malang, Pacitan, Palembang, Bandar Lampung dan beberapa kota lainnya.
Faza Abadi ingin menebar kebaikan melalui bisnisnya. (foto: Gigih Mazda/Tugu Malang).
Untuk diketahui, program tersebut ia luncurkan pada 23 Mei lalu di Ngalup.co saat bulan Ramadan dan baru ia sebarkan sebatas melalui media sosial dan dari mulut ke mulut saja. Meski tidak ada deadline bagi siapa yang mau mendaftarkan masjid mereka, namun ia berharap 100 masjid tersebut bisa rampung pada 17 Agustus mendatang
"Sekarang dari 17 yang mendaftar, 7 yang mau selesai. Semoga saja tanggal 17 Agustus mendatang target 100 sudah selesai," terangnya. Meski begitu, jika setelah tanggal tersebut masih belum 100 masjid, maka ia tetap akan melanjutkan program tersebut. "Jadi tidak ada batasan, asal nanti mencapai 100 masjid itu" ujar alumnus Universitas Brawijaya (UB) ini.
ADVERTISEMENT
Ketika disinggung terkait apakah dirinya bakal melanjutkan beramal untuk membuat website gratis setelah kuota 100 Itu terpenuhi, ia mengungkapkan bahwa hak itu masih ada kemungkinan."Jadi nanti kami akan diskusikan lagi dengan tim. Apakah mau dilanjut sampai 1000 atau tidak. Sebab sebelumnya berkeinginan 1000, tapi sepertinya kok terlalu banyak," ujar pria kelahiran Ngawi itu. Ia mengaku dibantu oleh temannya yang baru saja lulus dari SMK, yakni Rafli Lesmana.
Selain karena keinginan menghidupkan kegiatan masjid di Indonesia, yang melatari Founder dan CEO Startup Aplikasi Olride yang kini tengah membuat Startup bisnis jasa pembuatan website bernama Hadstar tersebut adalah kaget ketika terdapat salah satu klien dari takmir masjid yang meminta dibuatkan website kepadanya.
ADVERTISEMENT
"Setelah itu saya kaget, ternyata masjid butuh website juga. Kemudian saya kepikiran kenapa tidak membuat program membuatkan website gratis untuk masjid saja," terangnya mengingat kejadian tersebut. Akhirnya, karen keinginan agar kegiatan masjid lebih hidup dan dikelola secara modern di era digital ini, ia memutuskan untuk mewujudkan hal itu.
Faza Abadi (kanan) dan timnya di Olride Pernah menjadi 20 besar di kompetisi Startup di Sillicon Valley, California, Amerika Serikat. (foto dokumen).
Ia membeberkan bahwa cara bagi takmir atau pengelola masjid untuk mendaftarkan masjid mereka dengan mengunjungi laman websitenya di masjid.hadstar.com kemudian melakukan registrasi. "Setelah itu nanti kami konfirmasi, terus kami input data dan penyerahan konten seperti foto atau galeri, kemudian pengerjaanya," ujarnya. Ia juga melayani jika website tersebut sudah memiliki domain sendiri, pihaknya juga bisa membantu untuk memindahkan server domainnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ketika disinggung berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat 100 website itu, dirinya enggan membocorkannya. "Sebaiknya tidak perlu disebutkan untuk berapa nominalnya. Tetapi pendapatan saya masih cukup kok untuk makan sehari-hari," terangnya. Untuk diketahui, dari jasa pembuatan website miliknya di Hadstar, ia memiliki tiga pilihan untuk jasa pembuatan website, yakni gratis, Rp 100 ribu per tahun, dan Rp 250 ribu per tahun. "Tapi untuk masjid ini kami berikan paket yang paling bagus, lah, meski gratis," ujarnya. Adapun contoh masjid yang sudah dibuatkan website-nya adalah http://masjidnurulislam.hadstar.com/ dan https://yayasanasyari.hadstar.com/.
Untuk diketahui, Faza juga pernah membuat aplikasi jasa antri untuk pengguna kendaraan bermotor dan juga bengkel bernama Olride. Karena aplikasi ciptaannya itu, ia pernah menjadi 20 besar di kompetisi Startup di Sillicon Valley, California, Amerika Serikat tingkat pelajar bertajuk International Business Model Competition tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Reporter : Gigih Mazda
Editor : Irham Thoriq