Cerita Warga yang Berjuang Demi Menukarkan Uang Baru

Salah seorang warga saat menukarkan uang baru di Gedung Kartini, Malang.

TUGUMALANG.ID-Bank Indonesia (BI) Malang setiap tahunnya selalu melayani penukaran uang pecahan baru. Tahun ini, penukaran uang kecil dilakukan mulai hari ini (26/5) hingga 2 Juni mendatang. Penukarannya, digelar di Gedung Kartini, Malang.

Di hari pertama, antusiasme masyarakat begitu terlihat. Selepas shalat subuh, warga yang berniat melakukan penukaran uang, sudah memenuhi Gedung Kartini untuk mengambil antrean. Salah satunya adalah Rachmawati, warga Soekarno Hatta, Kota Malang yang mengambil antrean mulai pukul 05.00 WIB.

”Saya antre jam segitu sudah dapat antrian nomer 100 lebih, padahal dari rumah saya kira masih dapat antrian diangka puluhan," ucapnya. Rencananya ia akan menukar uang dengan 2 juta dengan rincian pecahan Rp.5000,- dan Rp.10.000,-

Ratusan orang antre untuk melakukan penukaran uang baru.(foto-foto: Rezza Do'a Lathanza/Tugu Malang).

Meskipun harus antre panjang ia rela melakukanya karena kegiatan ini dilakukan hanya satu tahun sekali."Ya nggak papa dapat antrean panjang, nanti kan ini dikasih ke sodara yang kecil kecil biar mereka senang kalau dapat uang baru meskipun jumlahnya nggak banyak tahun ini enak tempatnya dan lebih tertata,"imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah BI Malang Azka Subhan mengatakan kaget dengan antusias masyarakat. Padahal perhari BI hanya melayani penukaran uang pecahan kecil maksimal dengan penukaran 3,7 juta.

Perharinya, BI hanya melayani 1200 orang. Jika hari ini tidak mendapatkan antrean, akan ada hari besoknya untuk mengantre."Jadi untuk yang hari ini tidak dapat antrean masih ada hari besok, yang sudah antri tidak bisa antre lagi karena KTP-nya sudah kami scan dan datanya masuk di kami," terang Azka.

Selama 8 hari ini BI menerima pecahan kecil 2000, 5000, 10000 dan 20000. BI menyediakan jumlah penukaran 12% dari total uang baru yang diedarkan, yaitu Rp 53 milyar dari total Rp 4,7 triliun.

Reporter : Rezza Doa Lathanza

Editor : Irham Thoriq