Ciri Karyawan yang Memiliki Jiwa Entrepreneur Menurut CEO Paragon

Konten Media Partner
27 Juli 2021 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO PT Paragon, Salman Subakat. Foto: tangkapan layar
zoom-in-whitePerbesar
CEO PT Paragon, Salman Subakat. Foto: tangkapan layar
ADVERTISEMENT
MALANG - Dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 2 yang digagas oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dan didukung oleh PT Paragon Technology and Innovation, CEO PT Paragon, Salman Subakat, mengatakan bahwa karyawan yang memiliki jiwa entrepreneur sangat bermanfaat bagi kemajuan suatu perusahaan.
ADVERTISEMENT
Salman menjelaskan beberapa ciri-ciri karyawan yang memiliki jiwa entrepreneurship. Dia juga menjelaskan bahwa karyawan yang memiliki jiwa entrepreneurship bisa dipanggil karyawan intrapreneur.
"Untuk di Paragon ciri-ciri karyawan yang memiliki jiwa intrapreneur adalah dia self-motivated. Kedua, dia fokus dan berani beda atau unik atau gak takut apa kata orang. Kemudian senang kerja keras, kemudian dia juga seneng sama orang yang kerja keras sehingga dia dekat dengan frontline," bebernya, melalui aplikasi Zoom Meeting, pada Selasa (27/07/2021).
Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 2. Foto: tangkapan layar
"Kemudian ciri-ciri lainnya dia gak suka birokrasi, anti-birokrasi senangnya cepat, dan senangnya real bisnis, jadi gak suka bisnis yang kesannya besar atau kalau dalam penjualan itu dia senang bisnis yang langsung menyentuh konsumen. Kemudian entrepreneur ini melakukan pekerjaan gak semata-mata karena gaji, karena mereka punya believe. Jadi mereka punya value based yang bekerja tidak hanya semata-mata karyawan atau pegawai," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengakui, tidak semua orang memiliki jiwa entrepreneurship. "Entrepreneurship memang semua tidak bisa, mungkin hanya 5-7 persen dari total populasi. Dan itu tidak masalah siapa yang lebih hebat atau tidak, tapi di satu sisi bisa ditumbuhkan dan diajarkan," jelasnya.
"Makanya ada kuliah entrepreneurship, lalu ada inovasi yang sangat dekat dengan entrepreneurship," sambungnya.
Dia juga menjelaskan bahwa yang membangun PT Paragon sebenarnya adalah karyawan, dan itu adalah sebuah budaya yang bisa dibangun dan diciptakan. Dan memang diperlukan framework dan development yang penting untuk membangun early carrer.
"Saya juga berpesan pada teman-teman wartawan yang masih muda bahwa mereka juga bisa menjadi intrapreneur di medianya masing-masing. Karena kita percaya suatu saat teman-teman akan berada di posisi manajerial, maka di situ intrapreneurial sangat penting," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur GWPP sekaligus Pimpinan Redaksi Tugu Jatim, Nurcholis MA Basyari; Founder and Director Aren Energy Investment, Toronata Tambun; Direktur Center for Policy and Public Management SBM ITB, Yudo Anggoro; dan para wartawan senior sekaligus mentor Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 2 diantaranya M Nasir, Haryo Prasetyo, Frans Surdiasis, dan Tri J Sukaryana.