Dalam Sepekan, 500 Isoman Kabupaten Malang Telah Digeser ke Isoter

Konten Media Partner
19 Agustus 2021 11:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Malang, HM Sanusi meninjau Isoter Singosari. foto/M Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Malang, HM Sanusi meninjau Isoter Singosari. foto/M Sholeh
ADVERTISEMENT
Malang - Terus bertambahnya kasus Covid-19 membuat Pemerintah Kabupaten Malang berupaya memindahkan warga isolasi mandiri (isoman) di rumah ke isolasi terpusat (isoter). Pemindahan ini sebagai upaya antisipasi penularan Covid-19 di lingkungan keluarga.
ADVERTISEMENT
Pemindahan isoman ke isoter ini juga merupakan instruksi langsung Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan usai meninjau pelaksanaan PPKM di Malang Raya pekan lalu.
Berdasarkan data isoman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, sejauh ini jumlah isoman di Kabupaten Malang sebanyak 1.074 orang. Pemkab Malang juga telah menyediakan 33 isoter disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.
"Jadi sekitar 500 isoman sudah masuk ke isoter. Ini sesuaai dengan target dari Kementerian, minimal 50 persen masuk isoter," ujar Bupati Malang HM Sanusi, Rabu (18/8/2021).
Bupati Sanusi secara langsung juga melakukan peninjauan proses pemindahan isoman ke 10 titik isoter di Kabupaten Malang. Diantaranya, Isoter Singosari, Lawang, Pakis, Jabung, Tumpang, Poncokusumo, Wajak, Turen, Gondanglegi dan Pakisaji.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia juga mengunjungi tempat isolasi di Safe House Rusunawa Kepanjen. Dimana titik ini menjadi titik terakhir yang dia tinjau dalam sehari.
"Dari 10 isoter kecamatan yang kita kunjungi hari ini, bagi isoman yang memungkinkan bisa dipindah ke isoter, semua sudah dimasukkan ke isoter," paparnya.
Bupati Malang, HM Sanusi meninjau Safe House Rusunawa Kepanjen. foto/M Sholeh
Sanusi menuturkan bahwa proses pemindahan isoman ke isoter telah berjalan dengan baik. Dimana dari 10 isoter kecamatan yang dikunjungi, 90 persen warga isoman telah dipindah ke isoter.
"Dari jumlah yang terkonfirmasi di masing masing kecamatan itu sudah 90 persen ada di isoter," ujarnya.
Sementara itu menurutnya, 10 persen isoman sisanya memang tidak dapat dipindah ke isoter. Karena memang ada persoalan yang tidak memungkinkan untuk dipindah ke isoter.
ADVERTISEMENT
"Yang tidak bisa dimasukkan ke isoter karena ada kelainan penyakit ikutan seperti komorbid, punya penyakit jantung, darah tinggi, ibu menyusui itu yang tidak bisa digeser ke isoter," ucapnya.
"Jadi ini dari total isoman yang tidak punya kelainan sudah masuk isoter 100 persen, jadi minggu ini sudah selesai," imbuhnya.
Selanjutnya, bagi yang tidak bisa digeser ke isoter akan mendapat pemantauan dan perawatan khusus dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang. Salah satunya melalui telemedicine atau pelayanan medis jarak jauh.
"Bagi yang tidak bisa digeser ke isoter maka akan diberikan perawatan khusus dari Dinkes melalui telemedicine," tuturnya.
Sanusi juga menyalurkan bantuan kepada isoman yang berada di isoter tersebut. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan agar pasien ini bisa segera pulih dari paparan Covid-19.
ADVERTISEMENT
"Bagi isoman yang masuk isoter kita beri uang saku Rp 100 ribu. Kemudian keluarganya juga kita diberikan sembako dari Pemkab dan juga donasi dari relawan," tutupnya.(ads)