Darurat, Kota Malang Butuh Lahan Makam Khusus COVID-19

Konten Media Partner
18 Juli 2020 14:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi overload lahan pemakaman di TPU Gadingkasri, Malang, Sabtu (18/7/2020). Foto: Ulul Azmi.
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi overload lahan pemakaman di TPU Gadingkasri, Malang, Sabtu (18/7/2020). Foto: Ulul Azmi.
ADVERTISEMENT
MALANG - Angka kasus COVID-19 di Kota Malang terus meroket. Tak sedikit, mereka yang terpapar virus asal Wuhan, China ini meninggal dunia. Tercatat 75 orang meninggal dunia, baik terkonfirmasi positif maupun PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
ADVERTISEMENT
Angka kematian ini terbilang cukup tinggi mencapai 8 persen. Jauh di bawah standar mortality rate nasional yang ditetapkan yakni 5 persen. Kondisi ini membuat sejumlah sektor kelabakan, termasuk ketersediaan lahan pemakaman milik Pemkot Malang.
Kepala UPT Pengelola Pemakaman Umum (PPU) Kota Malang, Takroni Akbar, menyebutkan ketersediaan lahan pemakaman di Kota Malang sudah darurat.
Kondisi overload lahan pemakaman di TPU Gadingkasri, Malang, Sabtu (18/7/2020). Foto: Ulul Azmi.
''Terus terang, sejak pandemi ini ketersediaan lahan makam di Kota Malang sudah sangat sulit,'' kata Takroni, pada Sabtu (18/7/2020).
Dari total 9 TPU yang dikelola Pemkot Malang, 4 TPU diantaranya sudah overload alias penuh. Empat TPU itu yakni TPU Gadingkasri, TPU Mergosono, TPU Ngujil dan TPU Samaan.
Sementara, TPU lain seperti TPU Kutobedah, TPU Sukun Nasrani, TPU Sukun Gang 7, TPU Kasin dan TPU Mergan masih ada lahan kosong.
ADVERTISEMENT
Dicontohkan Takroni, kondisi overload TPU seperti di Mergosono dan Ngujil itu akses jalan susah dan medannya berat karena sudah penuh nisan berjejer.
''Kalau di Gading bahkan sudah penuh, overload. Kita kesulitan kalo ada nguburin kesana. Sama juga di TPU Samaan itu juga sudah kritis,'' terangnya.
Tak jarang, terang Takroni, tim pemulasaraan jenazah COVID-19 berkali-kali tersandung nisan karena saking penuhnya. Di beberapa TPU juga memiliki medan lahan yang curam.
''Belum lagi kita dipersulit bahkan dicemooh warga setempat, dikata-katain. Belum lagi berhadapan sama warga Muharto, itu pasti frontal penolakannya,'' terangnya.
Sebab itu, dia beharap kepada Pemkot Malang untuk segera menyediakan lahan makam baru. Sebagaimana sudah dilakukan Pemkot Surabaya membuat lahan makam khusus COVID-19 di daerah Keputih, Surabaya.
ADVERTISEMENT
''Jadi memang sudah perlu ada lahan makam yang lapang. Jadi kita tim pemulasaraan juga bisa gerak cepat, tanpa ada halangan,'' harapnya.
Takroni mencontohkan, ada beberapa daerah potensial yang bisa dimanfaatkan untuk lahan makam baru seperti di Lesanpuro, Buring Atas atau Cemoro Kandang.
Sebagai informasi, dalam kurun tiga bulan selama pandemi, tim pemulasaraan jenazah COVID-19 Kota Malang telah memakamkan jenazah dengan prosedur protokol kesehatan sebanyak 75 jenazah. Tiga diantaranya merupakan Mr X alias tanpa identitas.