Deklarasi Koalisi, Dhito Pakai Sepatu Mantan Ketua MPR Almarhum Taufik Kiemas

Konten Media Partner
4 September 2020 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
zoom-in-whitePerbesar
Bakal calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KEDIRI- Sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri, bakal pasangan calon (bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Hanindhito Himawan Pramana dan Maria Ulfa Dewi menyambut para pendukungnya dalam acara Deklarasi Koalisi Partai Pengusung. Dihadapan kader dari 9 partai pengusung, anak Sekretaris Kabinet Pramono Anung ini meneyerukan kepada pendukungnya untuk solid. Dia meminta 85% suara dalam memenangkannya pada pemilihan Bupati 9 Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
Ketika mengucapkan itu, Dhito bersama Dewi terlihat sangat percaya diri mengenakan kemeja putih dan celan hitam. Bahkan, ia juga memakai sepatu milik almarhum Taufik Kiemas. “Kebetulan ketua umum Megawati menitipkan sepatu milik almarhum Taufik Kiemas yang hari ini saya gunakan mendaftarkan ke KPU,” terang Dhito kepada awak media. Taufik Kiemas merupakan suami Megawati Sukarnoputri yang pernah menjabat Ketua MPR periode 2009-2014 silam.
Sepatu almarhum Taufik Kiemas yang dipakai Dhito.
Ia juga menerangkan menghormati orang tua, termasuk keluarga dan Umum PDIP Megawati Sukarnoputri Ketua. “Yang namanya orang Jawa menghormati yang lebih tua, termasuk orang tua saya dan ibu ketua umum,” imbuh pria 28 tahun ini.
Tak hanya itu, untuk menghadapi bumbung kosong, Dhito optimis seluruh partai pengusung akan memenangkan untuk menduduki kursi Bupati Kediri nanti. Meskipun melawan bumbung kosong, Dhito tidak ingin meremehkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
Sebab, ia menyadari tidak dapat mengukur pergerakan dari bumbung kosong. Dibandingkan dengan adanya lawan pasangan lain, kata Dhito, secara statistik justru bisa diukur. “Kekhawatiran tentu ada. Karena kalau bumbung kosong kita tidak dapat mengukur pergerakan dari bumbung kosong tersebut. Kalau kita ada lawan, head to head, malah ada data yang terlihat,” kata Dhito.
Tapi, ia yakin bahwa bumbung kosong tidak masif di Kabupaten Kediri. Apa alasannya? Mendapat pertanyaan ini, Dhito menegaskan jika partai pengusungnya yang solid. “Karena dukungan semua partai dan warga Kediri yang ingin perubahan,” pungkasnya.