Derita Petani di Batu, Gagal Panen Jelang Lebaran

Konten Media Partner
8 Mei 2019 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kusdi, salah seorang petani di Kota Batu, menunjukan bawang prei yang gagal panen, rabu (8/5). (foto: Rezza Doa Lathanza/Tugu Malang).
zoom-in-whitePerbesar
Kusdi, salah seorang petani di Kota Batu, menunjukan bawang prei yang gagal panen, rabu (8/5). (foto: Rezza Doa Lathanza/Tugu Malang).
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Musim hujan kali ini, petani sayur di Kota Batu mengeluhkan hasil panen-nya yang kurang maksimal. Salah satunya, petani bawang prei di Desa Sumberjo, Kecamatan Batu, yang mengalami gagal panen, rabu (8/5).
ADVERTISEMENT
Kusdi, salah seorang petani membenarkan kalau hasil panen-nya berkurang untuk saat ini.”Sekarang ini kan hujan hampir setiap hari, jadi banyak daun bawang yang busuk, kayak gini saya ngambil yang busuk dua hari sekali," ucapnya kepada wartawan tugumalang.id, rabu (8/5).
Di atas tanah seluas 500 meter, ia menanam daun bawang prei dengan selada."Saya campur dengan selada kayak gini, biar balik modal. Soalnya menanam bawang prei ini kan juga dibantu dengan pupuk kimia biar hasilnya maksimal, apalagi ini hujan jadi hamanya juga semakin banyak," imbuhnya.
Butuh waktu tiga bulan untuk menunggu massa panen bawang prei. Biasanya, setiap kali panen ia mampu menghasilkan sebesar 2 ton Untuk saat ini Kusdi mengalami penurunan hasil panen disebabkan cuaca yang hampir setiap sore hujan."Sekarang ini panen hanya sekitar 5 kwintal," terangnya.
Suasana pertanian di Kota Batu.( Rezza Doa Lathanza/Tugu Malang).
Selain penurunan yang cukup drastis, harga bawang prei juga tidak menentu, kadang tinggi, kadang rendah.”Kemaren sebelum puasa harga bawang prei mencapai 8000 per kilogramnya sekarang puasa gini turun menjadi 5000 per kilogramnya, kadang juga sampek 2000 perkilogramnya," paparnya. Menurut Kusdi, hal ini tentu memberatkan, apalagi saat ini menjelang lebaran.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk perawatan, daun bawang prei tidaklah sulit. Yakni, hanya saja membutuhkan air yang cukup."Daun bawang prei itu sayuran yang cepat panen, cuman nggak bisa kalau airnya terlalu banyak jadi harus cukupan agar hasilnya tidak busuk dan hama tidak terlalu banyak,"terangnya.
Bukan hanya daun bawang prei saja yang hasilnya tidak maksimal, namun daum selada yang ditanan di sekitar daun bawang prei juga mengalami hal serupa."Ini selada kalau terlalu banyak air juga hasilnya nggak bagus bolong-bolong dan agak busuk,"pungkasnya.
Reporter : Rezza Doa Lathanza
Editor : Irham Thoriq