Dewan Dorong Lembaga Siapkan Detail Protokol Kesehatan

Konten Media Partner
29 Juli 2020 10:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yusuf Aziz, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri
zoom-in-whitePerbesar
Yusuf Aziz, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri
ADVERTISEMENT
KEDIRI- Keinginan untuk membuka kembali Kampung Inggris semakin menguat. Setelah hampir lima bulan ditutup karena pandemi COVID-19, beberapa lembaga di Kampung Inggris mulai menyiapkan protokol kesehatan untuk membuka kursus pada Agustus mendatang. Adanya wacana tersebut mengundang perhatian anggota dewan untuk melakukan pengecekan langsung.
ADVERTISEMENT
Yusuf Aziz, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kediri menerangkan jika kondisi pandemi COVID-19 ini memang tidak bisa dihindari. Namun, perekonomian warga Desa Pelem dan Tulungrejo bergantung pada lembaga kursus harus dicarikan solusinya. Menurutnya, solusi yang tepat untuk kondisi ini ialah membuka kembali Kampung Inggris, tapi dengan peraturan yang ketat. Yakni menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah. “Yang terpenting ialah menyiapkan protokol kesehatannya,” tegas Yusuf.
Tempat duduk dengan protokol untuk menjaga jarak.
Ia menjelaskan ada 15 ribu warga yang terdampak karena ditutupnya Kampung Inggris, sehingga setelah lima bulan ditutup harus ditemukan lagi formulasinya. Termasuk, sementara harus mencoba menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. “Kuncinya disiplin dan menjalankan aturan kesehatan itu,” imbuh pria asli Pare tersebut.
Suasana salat di salah satu lembaga kursus.
Tak hanya itu, Yusuf juga mencoba melihat kondisi salah satu lembaga kursus. Ia mengecek mulai dari datangnya pelajar dengan membawa surat keterangan sehat. Lalu, masuk ke lokasi harus melakukan karantina di lembaga tersebut dengan menggunakan masker dan menjaga jarak pada beberapa lokasi. Seperti tempat salat, kamar, taman, antrean makan, dan ruangan medis. Seperti di kamar, kata Yusuf, semua sudah dikondisikan dengan melakukan pembatasan jumlah maksimal 50% dari kapasitas maksimal. “Misal ada 1 kamar untuk 8 orang jadi hanya untuk 4 orang dengan tempat tidur masing-masing,” terang Yusuf.
Perawat di Medical Room.
Dengan demikian, Yusuf menilai ada solusi yang bisa menjembatani antara kepentingan kesehatan dengan ekonomi. Sehingga, 15 ribu masyarakat di Kampung Inggris yang terdampak bisa kembali bangkit setelah lima bulan ditutup.
ADVERTISEMENT
Direktur Komersial FEE Center, Taufiqur Rahman menjelaskan pihaknya akan buka pada Agustus nanti dengan menerapkan semua protokol kesehatan. Menurutnya, ia juga sudah bekerjasama dengan rumah sakit di Pare untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan kesehatan. Ia mencoba melengkapi semua protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. “Mulai dari masuk hingga bagaimana kegiatan pembelajaran sudah kami berikan jarak dan sesuai protokol kesehatan,” pungkas Taufiq.