Dialog Nasional Toleransi, Mas Abu Berbagi Resep Toleransi Bersama Mendagri

Konten Media Partner
30 September 2021 21:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, pada Dialog Nasional Pemerintah Kota Sebagai Pilar Penting Toleransi, Kamis (30/9) secara virtual.
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, pada Dialog Nasional Pemerintah Kota Sebagai Pilar Penting Toleransi, Kamis (30/9) secara virtual.
ADVERTISEMENT
Pencapaian Kota Kediri meraih peringkat 8 nasional dengan skor tertinggi dalam indikator toleransi menurut survei Setara Institute bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) 2020 mendapatkan perhatian langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Tito Karnavian.
ADVERTISEMENT
Dalam acara Dialog Nasional Toleransi mantan Kapolri tersebut mengatakan dalam konteks merawat toleransi, kota mempunyai peranan yang sangat penting. Tito menyatakan bahwa kota menjadi pusat syaraf dari semua kegiatan untuk menjamin toleransi. Hal itu diungkapkan Tito Karnavian pada Dialog Nasional Pemerintah Kota Sebagai Pilar Penting Toleransi, Kamis (30/9) secara virtual.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Tito Karnavian, pada Dialog Nasional Pemerintah Kota Sebagai Pilar Penting Toleransi, Kamis (30/9) secara virtual.
Tito menjelaskan merawat toleransi di perkotaan akan memberikan dampak yang sangat luas untuk wilayah luar perkotaan. Upaya-upaya perlu dibangun untuk merawat toleransi di perkotaan. Seperti mengadakan dialog yang baik dengan Forkopimda serta bentuk tim terpadu untuk melakukan pencegahan dan penanganan konflik sosial. “Berbagai upaya seperti dialog intens dan membangun hubungan personal harus terus dijaga. Model-model seperti ini dapat menyelesaikan konflik tanpa kekerasan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tito juga menegaskan bahwa toleransi tidak datang secara tiba-tiba namun harus dirawat dan dijaga dengan berbagai langkah nyata. Jangan biarkan benih-benih toleransi tumbuh. Apabila dibiarkan dan menjadi sebuha letupan maka biaya akan jauh lebih mahal daripada melakukan upaya-upaya pencegahan yang konsisten. “Saya menghargai dan berterimakasih kepada APEKSI, The Asia Foundation, dan Katadata atas upaya yang dilakukan seperti kegiatan dialog ini. Serta bagaimana mengajak pemerintah kota untuk menjadi pilar penting toleransi. Kota adalah pilar penting eksistensi Bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, menyampaikan bahwa Kota Kediri memang memiliki toleransi yang kuat. Hal ini terbukti Kota Kediri peringkat 8 kota dengan skor toleransi tertinggi di Indonesia tahun 2020 berdasar survey Setara Institute bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Salah satu modal dasarnya adalah keberadaan Paguyuban Antar Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan (PAUB-PK).
ADVERTISEMENT
Paguyuban ini terbentuk tahun 1998. Merupakan cikal bakal Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang digagas Kementrian Dalam Negeri tahun 2004. Resep lain adalah komunikasi dan ruang dialog untuk menjaga toleransi di Kota Kediri. Ada ruang dialog setiap Jumat Kliwon, dimana seluruh unsur agama, pemerintah, akademisi, dan mahasiswa duduk bersama untuk diskusi dan bertukar informasi. “Alhamdulillah selama ini kita sangat kondusif dan kondusifitas ini diciptakan, dirawat dan dipupuk. Apabila ada permasalahan kita langsung bicarakan dalam forum tersebut. Jadi semua bisa terselesaikan. Kita menjunjung tinggi tenggang rasa,” ujar Mas Abu.
Wali Kota Kediri menambahkan Pemerintah Kota Kediri menganggarkan insentif untuk guru TPQ dan sekolah minggu. Selain itu selalu mengadakan kegiatan doa bersama seluruh umat beragama yang ada di Kota Kediri. Seperti saat 17 Agustus dan Hari Jadi Kota Kediri selalu dilakukan doa bersama antar umat beragama. Mereka mendoakan Kota Kediri dan Bangsa Indonesia secara bersama-sama dengan caranya masing-masing. “Kami melakukan ini supaya sejarah mencatat dan anak-anak kita bisa menirukan. Serta nguri-nguri guyub rukunnya. Harapan kami itu mereka bisa lihat dan paham bahwa keberagaman adalah ciptaan Tuhan. Disitulah turunnya sebuah keberkahan,” ungkapnya. (*)
ADVERTISEMENT