Disertasi "Kandidat" Bupati Malang Angkat Isu Pemberdayaan Perempuan

Konten Media Partner
6 Desember 2019 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sri Untari ketika ditemui awak media usai sidang ujian disertasi yang mengangkat isu pemberdayaan perempuan. (Foto: Rezza Do'a/Tugumalang.id)
TUGUMALANG.ID - Isu terkait pemberdayaan perempuan selalu menjadi perbincangan yang menarik. Hari ini (6/12/2019) isu tersebut diangkat oleh Ketua Fraksi PDI Perjuangan Jawa Timur, Dra Sri Untari Bisowarno, MAP dalam ujian disertasi Program Doktor Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB).
ADVERTISEMENT
Perempuan yang digadang-gadang bakal jadi kandidat terkuat dari PDI Perjuangan dalam Pemilihan Bupati Malang 2020 ini membawa isu pemberdayaan perempuan dalam kegiatan koperasi.
Disertasi yang diangkat cukup menarik untuk dibedah, Pemberdayaan Perempuan Dalam Perspektif Modal Sosial (Studi Tentang Pemberdayaan Perempuan melalui Kegiatan Perkoperasian di Koperasi Setia Budi Wanita Kota Malang).
“Kenapa saya milih koperasi? Karena di dalam koperasi itu penuh dengan kegiatan pemberdayaan kepada anggota yang 98 persen perempuan,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan Jawa Timur.
Dia menjelaskan, koperasi tersebut ada simpan-pinjam untuk uang belanja. Selain itu, ada pemberdayaan sentra kuliner dengan adanya warung. Serta pengadaan tanah dan sebagainya. Uang itu dikatakannya sepenuhnya dari dana koperasi.
ADVERTISEMENT
Sri Untari bersujud pada ibunya usai sidang disertasinya Jumat (6/12/2019). (Foto: Rezza Do'a/Tugumalang.id)
“Saya punya mimpi perempuan berdaya dan mandiri, bisa berada dalam posisi mengambil keputusan dan dan mampu menopang ekonomi keluarganya,” tambah dia.
Rencananya, disertasinya akan dibukukan agar menjadi referensi bagi pemerintahan. Apalagi, pada Januari 2020 dikatakannya keputusan kandidat PDI Perjuangan untuk Pilbup bakal keluar. Jika terpilih, ia berencana membangun perekonomian masyarakat dapat mandiri.
“Ya, jika terpilih (jadi kandidat), fokusnya adalah membangun masyarakat salah satunya adalah melalui koperasi ada modal lain di situ misalnya ada BUMDES. Fungsinya adalah untuk membangun partisipasi rakyat,” pungkasnya.
Sementara itu, Dekan FIA UB, Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku penguji mengatakan selama ini penelitian sangat jarang yang mengangkat fungsi koperasi. Menurutnya menarik jika koperasi menjadi bahan kajian administrasi publik apalagi dari sisi pemberdayaan perempuan.
ADVERTISEMENT
“Dari disertasi ini, ternyata pemberdayaan koperasi khususnya koperasi setia Budi wanita itu bisa dilihat dari beberapa dimensi,” ungkapnya.
Dia merinci, dalam disertasi Sri Untari ada 3 dimensi yang dapat disimpulkan dari fungsi koperasi. Pertama dari dimensi ekonomi bahwa dinamakan berdaya kalau seluruh anggotanya itu meningkat kesejahteraannya. Dari dimensi sosial bahwa pemberdayaan koperasi akan berdimensi sosial kalau antar anggota itu memiliki solidaritas yang kuat itu yang menempatkan dimensi sosial dari sistem tanggung renteng.
“Selanjutnya pemberdayaan dari dimensi budaya ternyata kemandirian dari anggota koperasi ini namun tidak meninggalkan keluarganya,” pungkasnya.