Konten Media Partner

Diskumdag Kota Batu Perketat Pasokan Oleh-oleh Keripik Buah

23 Agustus 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono. Foto: Ulul Azmy
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono. Foto: Ulul Azmy
ADVERTISEMENT
BATU - Pasca viralnya temuan produk keripik buah dengan kuantitas isian yang sedikit di Kota Batu, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu mengaku telah melakukan monitoring dan penelusuran. Namun hasilnya, mereka masih belum tahu darimana produk itu berasal.
ADVERTISEMENT
Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengaku juga menjumpai produk keripik yang ia sebut dengan keripik bantal tersebut.
"Dari hasil penelusuran kami banyak menjumpai kemasan seperti itu, tapi kami masih belum tau produk itu dibuat dari mana,'' kata Eko, pada Selasa (23/8/2022).
Eko menuturkan bahwa pengemasan produk keripik buah juga bisa jadi berasal dari daerah lain. Hingga sejauh ini, pihaknya masih belum tahu-menahu. ''Tapi kami akan terus menelusuri darimana saja produk kemasan keripik bantal itu dibuat,'' imbuh Eko.
Sembari jalan, pihaknya akan menggalakkan lagi sosialisasi dan pembinaan terhadap pelaku UMKM produsen oleh-oleh khas Batu. Dia berharap pelaku UMKM tidak memproduksi kemasan dengan kiat strategi yang mengecoh.
Ke depannya, pengawasan ini melibatkan Lembaga Perlindungan Konsumen. ''Kami akan melakukan pembinaan agar tidak ada lagi kemasan seperti itu, termasuk tanggal kedaluwarsa juga harus ditampilkan,'' ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dari hasil penelusuran Tugu Malang ID, di sepanjang jalan yang dimaksud konsumen viral memang terdapat banyak toko oleh-oleh, dari berbentuk outlet hingga pedagang kaki lima. Dari sekian banyak produk yang ada, memang ditemui paket keripik buah dengan isian berkisar enam iris atau seberat 25 gram saja.
Setiap paketnya, ada total 6-8 bungkus dengan banyak varian jenis buah yang dijual dengan harga berkisar antara Rp 50-55 ribu. Pedagang mengaku paketan itu sudah dibuat dari produsennya sendiri dan pedagang hanya berjualan saja.
Eko Suhartono juga ikut menyayangkan atas hal itu karena bisa mencoreng nama pariwisata Kota Batu. Dia mendorong agar produsen maupun penjual oleh-untuk bekerjasama menciptakan iklim pariwisata yang kondusif. Apalagi, situasi ekonomi sudah mulai bangkit pasca dihantam wabah COVID-19.
ADVERTISEMENT
''Jangan sampai ini terulang lagi sehingga dapat mencoreng citra pariwisata Kota Batu,'' tandasnya.
Sebelumnya, unggahan seorang wisatawan asal Gresik bernama Khoiriah yang kecewa karena melihat satu bungkus aluminium foil yang dia beli, hanya ada 5-6 iris keping keripik.
Wisatawan itu menuturkan bahwa dia membeli produk oleh-oleh itu di kios pinggir jalan. Satu-satunya tanda lokasi yang dia ingat, toko itu berada di pinggiran jalan setelah palang bertuliskan 'I Love Batu'. Artinya, ada di sekitaran Jalan Ir Soekarno hingga Jalan Pattimura.
''Jadi saya mau pulang arah ke Gresik, ada tulisan 'I Love Batu'. Sesudahnyakan di pinggiran jalan ada banyak yang jual oleh-oleh, iya di situ,'' beber Khoiriah.