Dokter Boyke: Orang Tua Harus Beri Pendidikan Seks Pada Anak

Konten Media Partner
17 Maret 2019 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dari kiri, para narasumber yakni Desi Barus, Dokter Boyke Dian Nugraha dan Rini Handayani di sela-sela seminar. (foto: Dani Kristian/Tugu Malang).
TUGUMALANG.ID-Mungkin ada yang beranggapan kalau pendidikan seks bagi anak tidak penting. Tapi, tidak bagi dokter dan seksolog kenamaan yakni Boyke Dian Nugraha. Menurut pria yang akrab disapa dokter Boyke ini, pendidikan seks penting untuk memberikan anak menghargai tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dokter Boyke, pendidik seks terbaik adalah orang tua. Maka segera berikan pemahaman yang benar kepada anak sesegera mungkin.”Gunakan bahasa yang sebenarnya dan tidak menggunakan bahasa kiasan untuk menyebutkan nama alat kelamin manusia. Orangtua harus memberi penjelasan yang lugas tentang pendidikan seks supaya anak mendapat informasi yang benar,” kata Dokter Boyke dalam seminar bertema Menjaga Tubuhku di Le Polonia Hotel & Convention, sabtu (17/3). Dalam acara ini, Tugu Malang menjadi media partner.
Menurut Dokter Boyke, orang tua perlu menunjukkan rasa cinta melalui sikap romantis di depan anak-anak. Hal ini penting untuk mengajarkan anak tentang hubungan laki-laku dan perempuan dalam sebuah keluarga.”Pendampingan perlu dilakukan orangtua untuk mengantar tumbuh kembang fisik anak. Orangtua memberi penjelasan lugas mengenai mengapa anatomi tubuhnya berubah,” imbuhnya.
Sejumlah anak-anak saat tampil di acara seminar Menjaga Tubuhku di Medan. Acara ini menggandeng Tugu Malang sebagai media partner. (foto: Dani Kristian: Tugu Malang).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, narasumber lain, Rini Handayani dari Kota Malang menjelaskan, dalam pendidikan seks, orang tua perlu memiliki rasa percaya diri yang tepat sebagai narasumber terutama untuk anak. ”Orang tua perlu bahwa membicarakan soal seksualitas bukan tabu, tapi perlu supaya anak punya pemahaman yang benar soal seksualitas,” kata penulis buku-buku best seller ini.
Ratusan peserta begitu antusias dalam mengikuti jalannya seminar. (foto: Dani Kristian/Tugu Malang).
Lalu, salah satu peserta seminar bertanya, bagaimana menjelaskan kepada anak tentang perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan? Ya, sebenarnya ini sangat mudah dijawab. Tapi menjadi sulit karena orangtua merasa tabu mengatakannya. Mulai anak usia satu tahun, orang tua sudah boleh memberi penjelasan tentang nama alat kelamin laki-laki dan perempuan tanpa menggantinya dengan nama lain.
"Nak, alat kelamin laki-laki namanya penis. Dan alat kelamin perempuan namanya vagina. Tuhan menjadikan alat kelamin buat manusia supaya manusia bisa beranak-cucu setelah menikah. Jadi tidak boleh menyebut-nyebut penis dan vagina untuk main2 atau olok-olokan. Kita harus menghormati ciptaan Tuhan,” kata Rini. Selain Dokter Boyke dan Rini Handayani, yang menjadi narasumber di acara ini adalah praktisi Pendidikan Anak Desi Berus.
ADVERTISEMENT
Reporter : Dani Kristian
Editor : Irham Thoriq