'Door Prize' hingga Bazar Gratis Warnai Pilkades Kakak-Adik di Malang
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID - Banyak cara dilakukan untuk menghindari fenomena calon tunggal dalam pesta demokrasi di tingkat desa. Biasanya, hal ini terjadi karena petahana tidak mendapatkan sosok penantang petahana.
ADVERTISEMENT
Alhasil, tak jarang, pihak yang menjadi penantang justru adalah anggota keluarga dari petahana sendiri. Hal itu pula yang terjadi dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Didit Mulyo Santoso, petahana yang kembali maju dalam Pilkades Jatirejoyoso, tidak mendapatkan penantang saat masa pendaftaran. Demi menghindari calon tunggal, dia berinisiatif mengajak sang adik, Rina Damayanti, untuk menjadi lawannya. Alhasil, dalam pemilihan yang berlangsung Minggu (30/6), kakak beradik ini hadir dalam satu pentas.
"Saya yang arahkan dia untuk maju. Ya, biar pesta demokrasinya tetap berjalan lancar," kata Didit di sela pemilihan.
Pemilihan kali ini juga menjadi kesempatan terakhirnya. Sebab, dia sudah menjabat selama dua periode, sehingga menjadi kebanggaan bisa mendapatkan kesempatan untuk ketiga kalinya.
ADVERTISEMENT
"Masyarakat berarti puas dengan kepemimpinan saya. Ini jadi pengabdian terakhir saya untuk masyarakat," ujarnya.
Bahkan, untuk mengapresiasi warga, Didit bersama keluarga juga menyiapkan door prize dan bazar gratis. Ada enam sepeda gunung dan enam magic com yang disediakan. Selain itu, ada juga 32 stand makanan gratis. Semua ini juga menjadi cara untuk meningkatkan partisipasi warga.
"Ada banyak door prize yang bisa dibawa pulang. Ini ucapan syukur, apalagi ini pestanya (demokrasi) masyarakat," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pilkades, Yunkinun, mengatakan tingkat partisipasi masyarakat tahun ini meningkat jika dibandingkan pilkades sebelumnya. Hal itu terlihat dari berjubelnya masyarakat yang hadir di tempat pemilihan sejak pagi. Bahkan, warga dari dukuh yang jauh juga ikut hadir secara langsung.
ADVERTISEMENT
"Ya, sekarang lebih ramai, karena ada hadiahnya dan makan gratis itu. Masyarakat lebih antusias," jelasnya.
Untuk biaya door prize dan bazar gratis, semuanya berasal dari calon kepala desa. Panitia hanya bertindak sebagai pelaksana. Pihaknya juga menyediakan kendaraan untuk menjemput warga.
"Ini kan ada lima dukuh beberapa letaknya jauh. Jadi ada kereta kelinci untuk menjemput warga," pungkasnya.
Reporter: Hafis Iqbal
Editor: Irham Thoriq