Dorong Literasi Finansial, FEB Unisma Konsisten Gelar Sekolah Pasar Modal

Konten Media Partner
16 Juni 2021 15:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dekan FEB Unisma, Nur Diana, saat memberikan sambutannya di Sekolah Pasar Modal. Foto: dok.
zoom-in-whitePerbesar
Dekan FEB Unisma, Nur Diana, saat memberikan sambutannya di Sekolah Pasar Modal. Foto: dok.
ADVERTISEMENT
MALANG- Pandemi COVID-19 membawa dampak signifikan dalam perkembangan pasar modal. Khususnya, perkembangan pasar modal syariah di Indonesia. Apalagi sekarang meningkatkan jumlah pelaku pasar modal untuk melakukan investasi yang didominasi oleh investor milenial. Hal ini menimbulkan spekulais apakah investor milenial yang melakukan investasi atau trading saham hanya mengandalkan ikut-ikutan untuk mengisi waktu luang di masa Work from Home ataukah memang melakukan investasi dengan dimbangi pengetahuan yang memadai.
ADVERTISEMENT
Inilah dasar dari Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma), secara konsisten mengadakan Sekolah Pasar Modal Syariah Bacht 3 Tingkat Lanjutan. Acara yang digelar secara luring dan daring ini menghadirkan trainer handal PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur, Dyan Fajar Mahardika dan Senior Representatif PT Indopremiere Sekuritas Cabang Malang, Zanuar Priatno.
Dyan Fajar Mahardika, (Trainer PT BEI Kanwil Jatim) dan Zanuar Priyatno (PT Indopremiere Sekuritas).
Dekan FEB Unisma, Nur Diana, mengatakan bahwa investasi di pasar modal syariah akan memberikan keberkahan karena perusahaan yang tercatat di pasar modal syariah merupakan perusahaan dengan hasil produk dan jasa halal dan tidak dilarang dalam ketentuan DSN MUI. Maka, kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya investasi syariah semakin penting.
“Selama masa pandemi kinerja saham syariah di pasar modal Indonesia cukup bersaing dibandingkan kinerja saham konvensional. Dari sisi market capital, kinerja saham syariah juga tercatat konsisten tumbuh diatas 50 persen,“ tutur Diana.
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan ini, sambung Diana, didukung makin antusiasnya investor berinvestasi di pasar modal. Hanya kita harus cermati apakah investor betul-betul serius memahami dan handal dalam bertransaksi, jangan –jangan hanya sekedar ikut-ikutan karena masa pandemic banyak waktu luang digunakan untuk coba-coba berinvestasi tanpa pengetahun Investasi. Untuk itulah perlu edukasi pasar modal agar dalam melakukan transaksi betul-betul didasari oleh kemampuan analisa teknikal maupun fundamental.Jadi FEB ini sengaja menggelar Edukasi yang bertajuk Sekolah pasar Modal Syariah ini tidak hanya memberikan wawasan dan skill pasar modal bagi mahasiswa tetapi juga masyarakat diluar UNISMA.FEB UNISMA berharap transfer knowledge ini dapat memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat umum.
Sementara itu, Dian Fajar Mahardika, trainer PT BEI, banyak membahas tentang shariah capital market update selama masa pandemi. Menurutnya, masa pandemi ini terjadi peningkatan jumlah investor cukup signifikan di Pasar Modal Indonesia terutama dari investor millenial. Menurutnya akhir tahun 2020 jumlah investor mengalami peningkatan yang signifikan diikuti dengan peningkatan nilai transaksi. “Ini merupakan nilai transaksi tertinggi sepanjang sejarah perkembangan pasar modal Indonesia," tutur Dian.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2021, Indonesia menciptakan rekor baru di industri pasar modal. Di antaranya,rekor volume transaksi di BEI yaitu ada penngkatan dari sektor transaksi dan frekuensi transaksi yang tertinggi di ASEAN. Pada awal tahun 2021 trend peningkatan ini semakin meningkat rata-rata transaksinya Rp 20 triliun dalam 1 hari.
“Rata-rata transaksi harian sebanyak 1,2 juta transaksi per hari. Ini menjadikan pasar modal Indonesia memiliki transaksi harian tertinggi di ASEAN dengan nilai transaksi 13,6 triliun Rupiah.,” imbuhnya.
Panitia Sekolah Pasar Modal FEB Unisma. Foto: dok.
Sampai dengan bulan Juni 2021 Pencatatan saham tumbuh dengan baik ada 729 perusahaan tercatat saham. Zanuar menuturkan bahwa dalam analisa fundamental yang digunakan sebagai dasar investasi ada 3 hal yang harus diprehatikan yaitu financial statement, fair value dan market price. sedangkan untuk analisa teknikal dilihat dari karakter pergerakan harga saham, semakin menguasai analisa teknikal makan peluang untuk mendapatkan keuntungan yan tersimpan dalam pergerakan harga.Analisis teknikal ini hanya membantu saudara untuk mengenali potensi pergerakan harga
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Devinda, selaku Ketua KSPM Galeri Investasi BEI FEB Unisma, didaulat sebagai penyelenggara mengatakan bahwa SPM syariah ini sengaja dilakukan dalam beberapa tahap untuk memberikan edukasi yang sangat memadai kepada calon investor maupun masyarakat umum.
“Banyak permintaan dari masyarakat luas kepada GIBEI FEB UNISMA untuk memberikan edukasi karena banyak yang berminat untuk melakukan investasi dan mereka butuh knowledge dan skill tentang pasar modal syariah. Alhamduliah Mitra kami PT BEI Kanwil Jatim dan PT Indopremeier sekuritas menyambut baik kegiatan ini ,” pungkas Devinda. (ads)