Entaskan Kemiskinan di Malang Selatan, Ini yang Akan Dilakukan Bupati Sanusi

Konten Media Partner
26 Februari 2021 22:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Malang M Sanusi dan Wakilnya Didik Gatot Subroto, saat di panggung resepsi di pendopo Kepanjen, Malang, usai tiba dari pelantikan di Surabaya. (foto:Rizal Adhi Pratama).
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Malang M Sanusi dan Wakilnya Didik Gatot Subroto, saat di panggung resepsi di pendopo Kepanjen, Malang, usai tiba dari pelantikan di Surabaya. (foto:Rizal Adhi Pratama).
ADVERTISEMENT
MALANG - Usai Bupati dan Wakil Bupati Malang dilantik Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Keduanya langsung diberi tugas Khofifah untuk mengentaskan kemiskinan di Malang Selatan.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, Sanusi mengatakan jika pihaknya sudah merencanakan beberapa strategi untuk masalah tersebut.
"Itu nanti yang akan kami mulai agar Malang Selatan tidak tertinggal dari Malang Utara. Maka, agar terhubung antara Malang Selatan dan Malang Utara dengan jalan penghubung atau jalan nasional yang sampai ke Sendang Biru atau Balekambang," terangnya usai melaksanakan Ceremonial Penyambutan Bupati dan Wakil Bupati Malang di Pendopo Kepanjen, Jumat malam (26/02/2021).
Sanusi juga mengatakan akan mengupayakan pengembangan terkait potensi-potensi di Malang Selatan baik pariwisata sampai pertanian.
"Kemudian kami akan mengembangkan potensi Malang Selatan, baik dari pariwisata maupun potensi-potensi lainnya di Malang Selatan. Misalnya kami akan mengembangkan padi hasil penelitian dari Dinas Pertanian, yaitu padi brang biji yang hisa menghasilkan 15 ton per hektare," ujarnya.
Resepsi pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Malang.(foto:Rizal Adhi Pratama
Sanusi berupaya petani di Malang Selatan dengan komoditasnya bisa menghasilkan Rp 100 juta per tahun. Sehingga itu bisa menambah pendapatan masyarakat. Untuk sektor peternakan, Alumni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 1 Ganjaran ini mengatakan, akan melakukan edukasi kepada para peternak dengan menggandeng Universitas Islam Malang.
ADVERTISEMENT
Sanusi menegaskan, akan ada pengembangan peternakan terpadu yang ada pendidikan peternakan yang dikembangkan IATC (Integrated Agro Technology Center), bekerja sama dengan Universitas Islam Malang (UNISMA). Peternakan sapi diharapkan per hari 2-3 Kg naiknya. Untuk harga sapi hidup atau daging kasat Rp 50 ribu, maka per hari naik 2 Kg sudah Rp 100 ribu, dan satu bulan pendapatannya bisa Rp 3 juta.
ads
"Kemudian peternak susu sapi berdasarkan IATC akan berupaya mendatangkan sapi berkualitas bagus, dengan hasil susu 45 liter per hari. Jadi sehari bisa menghasilkan Rp 175 ribu, jadi yang biasanya cuma bisa 10-11 liter dan dengan ini bisa naik 3 kali lipat," lanjutnya.
Pengusaha tebu asal Gondanglegi ini juga mengatakan ia akan mengusahakan pembangunan pabrik kelapa sawit di Malang Selatan.
ADVERTISEMENT
"Saya juga sudah ada pembicaraan dengan Menko Perekonomian, terkait pengadaan pabrik sawit di Malang Selatan. Ini sedang berproses terus. Sudah diawali dengan pertemuan Menko Perekonomian, Gubernur Jawa Timur yang diwakili Pak Emil Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur) dan Bupati Malang," janjinya.
Menurutnya, pembangunan pabrik kelapa sawit ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di Malang Selatan. Jika itu bisa didirikan di Malang Selatan, maka pendapatan petani sawit akan meningkat pendapatannya. Dengan demikian ini akan cepat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Malang utamanya Malang Selatan, karena akan peningkatan pendapatan yang signifikan," tegasnya.
Terakhir terkait sektor pariwisata, ia mengungkapkan akan mengusahakan percepatan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS).
"Selain itu saya minta JLS (Jalur Lintas Selatan), di tahun 2022 ini pada pengelolanya sudah selesai sampai batas Blitar. Sehingga, para wisatawan bisa langsung datang ke Malang Selatan dan mendongkrak potensi wisata di sana," pungkasnya.
ADVERTISEMENT