FEB Unisma Gandeng Bursa Efek Indonesia, Ajak Mahasiswa Hasilkan Cuan

Konten Media Partner
6 Juli 2020 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Webinar FEB Unisma. Foto: dok.
zoom-in-whitePerbesar
Webinar FEB Unisma. Foto: dok.
ADVERTISEMENT
MALANG - Pandemi virus corona yang menekan ekonomi dan perdagangan global termasuk Indonesia, tak menyurutkan langkah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma) menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal Digital Bacht VIII.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, kegiatan yang menjadi salah satu program unggulan FEB Unisma ini menggandeng PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengingat FEB Unisma telah memiliki Galeri Investasi yang mewadahi para Kelompok Studi Pasar Modal ( KSPM) FEB Unisma yang aware dan peduli terhadap dunia pasar modal.
Acara yang dihelat pada era New Normal ini dibuka oleh Dekan FEB Unisma, Nur Diana. Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa goncangan krisis keuangan global yang masih dirasakan dampaknya belum usai, dunia bisnis ditempa pula adanya krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19. Hal ini mempengaruhi kinerja pasar modal global, bahkan Indonesia.
Webinar FEB Unisma. Foto: dok.
"Jika dilihat awal pandemi bulan februari-maret mulai terjadi tekanan mendadak akibat pandemi COVID-19. Pasar belum siap. Pengetahuan tentang virus juga belum banyak, dan dampak tekanan terjadi secara global," papar Diana.
ADVERTISEMENT
"Di tengah kondisi yang sulit, perlu dicermati strategi dan peluang investasi dalam perdagangan saham di Indonesia," imbuh Diana.
Selanjutnya, Diana memberi semangat kepada 400 peserta SPM Bacht VIII ini untuk tidak patah semangat dalam mempelajari transaksi perdagangan saham ditengah lesunya perekonomian global
Dekan FEB Unisma, Nur Diana. Foto: dok.
"Jika kita sering mengikuti berita bisnis. Dapat dilihat memasuki kuartal kedua, pasar mulai melihat peluang, dimana beberapa industri mulai menunjukkan harapan cuan (keuntungan). Diantaranya sektor farmasi, telekomunikasi, logistik, bahan pangan sehari-hari, di saat sektor lain terpuruk," ucap Diana.
Sementara itu, Asikin Ashar SE Me dari Kantor Perwakilan Jawa Timur PT BEI, menjelaskan kondisi Riel Perdagangan Saham Masa Pandemi dan Recovery baik di dunia global maupun Indonesia.
Menurut Asikin, secara umum sektor farmasi menjadi sektor yang diharapkan investor, menjadi leader defensif dalam kondisi krisis, khususnya menghadapi masalah kesehatan.
Webinar FEB Unisma. Foto: dok.
"Sektor-sektor lainnya juga mendapatkan peluang seperti telekomunikasi dan yang terkait dengan logistik maupun pengiriman barang," papar Asikin.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, di sektor konsumen, terutama bahan pangan, makanan sehari-hari, dapat menjadi sektor yang pulih dibandingkan sektor di bidang sekunder dan tersier.
"Sedangkan sektor yang yang masih tertekan adalah perbankan, karena kualitas kredit yang memburuk, dengan banyaknya perusahaan, restoran, hotel tidak bisa beroperasi secara optimal," jelas Asikin.
"Masa pandemi ini, pasar modal Indonesia memberikan rapor merah. Ini adalah shok awal. Namun sejalan kebijakan yang dibuat pemerintah, lambat laun ada beberapa sektor yang memberikan harapan investor," papar Asikin.
"Prediksi kedepan indeks berada di kisaran 5000an. Memang belum dapat kembali ke level sebelum krisis, dengan asumsi kondisi perekonomian dan tingkat suku bunga tetap berada dalam posisi sekarang ini," imbuh Asikin.
Selanjutnya, Asikin mulai mengajak peserta SPM untuk memahami investasi pasar modal, seluk-beluk dunia investasi, kondisi fundamental perusahaan yang ada di bursa beserta pergerakan harga sahamnya, strategi investasi saham di masa pandemi, serta strategi mendapatkan keuntungan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Jawa Timur PT BEI, Dewi Srianah, mengapresiasi kegiatan Sekolah Pasar Modal Digital ini.
Dewi mengatakan, sejak Maret hingga sekarang, PT BEI menerapkan Work From Home. Sehingga semua aktifitas harus dilakukan secara digital.
Dewi berharap, Galeri Investasi FEB UNISMA tetap menpertahankan performanya menjadi 10 besar Galeri Teraktif Seluruh Indonesia.(ads)