FEB Unisma Leadership & Management Series #4: Analisis Sosial dalam Kepemimpinan

Konten Media Partner
5 September 2021 9:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nara Sumber dan para peserta LKMM FEB Unisma 2020. foto:dok
zoom-in-whitePerbesar
Nara Sumber dan para peserta LKMM FEB Unisma 2020. foto:dok
ADVERTISEMENT
MALANG - LKMM FEB UNISMA 2020 yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISMA, merupakan salah satu program kerja sebagai pengkaderan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan organisasi, serta membentuk jiwa kepemimpinan yang berkualitas. Siap dan berkomitmen dalam menjalankan amanah. Salah satu materi yang dijadikan pijakan untuk mewujudkan visi dan misi FEB UNISMA adalah materi analisis sosial dalam kepemimpinan.
Dekan FEB Unisma, Nur Diana SE, MSi. dok
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Leadership & Management Series #4 Analisis Sosial Dalam kepemimpinan mendatangkan narasumber Muhammad Nuruddin SPt, MP ( Tenaga Ahli Utama Kementerian Desa dan Ketua IKA Universitas Islam Malang) pada Sabtu, 4 September 2021, via Zoom meeting, yang dihadiri 900 Mahasiswa baik Program Studi Akuntansi, Manajemen dan Perbankan Syariah.
ADVERTISEMENT
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang Nur Diana SE, MSi, dalam opening speechnya menyampaikan bahwa Mahasiswa sebagai agent of change dan Social Control. Harus memiliki memiliki jiwa kepemimpinan yang peka terhadap permasalahan di masyarakat dan mampu memecahkan problem tersebut.
Ketua BEM FEB Unisma. dok
''Rangkaian Leadership & management Series 4 ini merupakan materi unggulan dalam rangkaian kegiatan LKMM FEB UNISMA. Dimana mahasiswa akan diarahkan untuk memperoleh gambaran lengkap mengenai situasi sosial dengan menelaah kaitan-kaitan histories, structural dan konsekuensi masalah. Analisis sosial akan mempelajari struktur sosial, mendalami fenomena-fenomena sosial, kaitan-kaitan aspek politik, ekonomi, budaya dan agama,'' katanya.
Lebih lanjut Diana berharap dalam latihan kepemimpinan merupakan upaya pendidikan karakter bagi mahasiswa dalam bentuk pengembangan sofskill yang mampu berpikir kritis dan memecahkan berbagai permasalahan dan peristiwa faktual yang terjadi pada masyarakat, negara maupun lingkungan sekitarnya, sesuai dengan pola pikir dan informasi yang dipahami.
Muhammad Nuruddin SPt, MP (Tenaga Ahli Utama Kemendes dan Ketua IKA UNISMA) selaku narasumber
M. Nuruddin,S.Pt.,M.P selaku Tenaga Ahli Utama Kemendes RI dan Juga sebagai Ketua IKA UNISMA menyampaikan, bahwa dalam kepemimpinan sebagai suatu proses seorang individu mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama. Untuk meningkatkan mutu kepemimpinan harus meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kesadaran politik sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
“Dalam kepemimpinan demokratis setidaknya ada tiga hal yang harus dipenuhi yakni mendistribusikan tanggung jawab, memberdayakan orang lain dan membantu orang lain dalam proses deliberasi,” tuturnya.
Materi M Nuruddin.
Dalam proses pembuatan keputusan sebenarnya adalah proses analisis sosial dimulai dengan identifikasi masalah, yang membutuhkan kerangka pemahaman dari berbagai aspek politik, ekonomi, budaya. Selanjutnya adakah alternatif jika masalah ini ditetapkan yang kemudian dilakukan evaluasi keputusan.
Menurutnya kepemimpinan yang baik itu harus memiliki Visi, komunikasi,yang baik, kepercayaan dan kepercayaan diri dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan, sehingga dengan hal ini harus bisa membedakan hakekat pemimpin, manajer dan fasilitator.
“ Pemimpin itu fokus melakukan sesuatu yang benar, berorientasi kedepan, kosentrasi pada apa dengan mengapa, berpikir pada inovasi dan pengembangan serta menginspirasi pembaharuan. Ini sangat berbeda dengan tugas dan fungsi manajer maupun fasilitator,” jelasnya.
Jajaran pimpinan FEB UNISMA dan Ketua BEM FEB UNISMA. dok
Lebih lanjut narasumber yang akrab dipanggil Gusdin ini menjelaskan Konteks Kepemimpinan dalam Konteks analisis Sosial. Menurutnya Jantungnya kepemimpinan adalah pembuatan kebijakan dan keputusan yang dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan seorang leader.
ADVERTISEMENT
Bagaimana style seorang pemimpin dalam memerintah, menuntun atau menginspirasi,menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan, sekaligus membuat orang-orang makin kompak dan Bersatu-padu, dimana kepemimpinan bukan sekedar status dan simbol harus bekerja sehingga mampu membuat keputusan yang benar dan berkualitas.
Pada akhir paparanya Gusdin memberikan nasehat kepada peserta LKMM dengan mengutip seorang agamawan, politisi, dan filsuf besar abad ke-20 dari Pakistan, Muhammad Iqbal.
Iqbal berpesan. “Di tempat ini tidak ada jalan untuk berhenti, sekejap anda berhenti anda akan dilibas oleh perubahan jaman, Anak Muda tataplah dengan mata anda sekalian jangan gunakan mata orang lain. Generasi muda harus percaya diri terhadap pilihan rasional yang diambil dan dapat mempertanggungjawabkannya,” pungkasnya.