FOTO: Mpu Purwa, Museum Terlengkap tapi Minim Dikunjungi Wisatawan

TUGU MALANG ADMIN
Jernih dan Mendalam Mengabarkan Tentang Malang Raya, Partner Resmi kumparan Start Up 1001 Media Online, Email: [email protected]
Konten dari Pengguna
7 Februari 2019 10:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari TUGU MALANG ADMIN tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Mimin Yuni Marita, salah seorang pengunjung museum mengecek koleksi Museum Mpu Purwa, sabtu (2/2).
zoom-in-whitePerbesar
Mimin Yuni Marita, salah seorang pengunjung museum mengecek koleksi Museum Mpu Purwa, sabtu (2/2).
ADVERTISEMENT
Museum Mpu Purwa di Jalan Soekarno Hatta, Kota Malang, merupakan salah satu museum sejarah terlengkap di Malang, Jawa Timur. Namun, sayangnya, museum ini belum banyak diminati oleh wisatawan yang berlibur di Malang Raya. ”Wisatawan ada tapi tidak banyak, yang banyak berkunjung masih siswa dari sekolah-sekolah,” kata Mimin Yuni Marita, 33, juru pelihara kepada tugumalang.id, sabtu (2/2) lalu. Menurut Mimin, saban hari belum tentu ada wisatawan yang datang berkunjung.”Tapi kalau pengunjung umum, selalu ada saja,” imbuhnya. Museum ini mempunyai 136 benda bersejarah. Mulai dari Arca, Prasasti, Potongan Candi, dan aneka benda peninggakan sejarah lain. Paling banyak koleksi adalah Arca yang terdapat 94 Arca. Lalu, Prasasti ada tiga, potongan candi ada satu, dan lain-lain.
Diorama tentang sejarah Ken Arok dan Kendedes dipajang di lantai dua Museum Mpu Purwa, di Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Museum ini menampung peninggalan lima kerajaan yakni Kerajaan Mataram Kuno Akhir, Kanjuruhan, Kediri, Singosari dan Majapahit. Mayoritas paling banyak dari Kerajaan Majapahit akhir. Peninggalan paling kuno di tempat ini adalah Makara, yakni Arca yang dijadikan penjaga pintu candi kerajaan Kanjuruhan. Benda ini diperkirakan sudah ada saat kerajaan Kanjuruhan berjaya yakni pada 780 Masehi atau 1.239 tahun silam. Sedangkan untuk kondisi museum saat ini, bisa dibilang cukup representatif. Ini setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membangun total museum ini dengan anggaran Rp 8,5 Miliar. Museum ini mempunyai luas tanah sekitar 50x40 meter persegi. Sedangkan bangunannya terdiri dua lantai. Di lantai satu museum, terdapat aneka rupa Arca yang dipajang dan tersorot lampu kuning. Saat masuk museum, terdapat aneka rupa topeng malangan, yang menjadi ciri khas Malang Raya. Di lantai dua, terdapat diorama sejarah perjuangan Ken Arok merebut Ken Dedes. Di Malang Raya, sejarah ini sangat terkenal. Untuk mengenang keduanya, nama Ken Arok sudah dibuat sebagai nama Gelanggang Olahraga (GOR) Kota Malang, dan nama Ken Dedes sudah dijadikan nama pemandian di Kabupaten Malang. Naskah dan Foto: Irham Thoriq
ADVERTISEMENT
Salah seorang petugas melihat salah satu koleksi museum Mpu Purwa, sabtu (2/2).
Salah satu sudut diorama Mpu Purwa di Kota Malang.
Aneka macam topeng Khas Malangan berada di dekat pintu masuk Mpu Purwa.
Salah satu diorama di Museum Mpu Purwa yang menggambarkan kisah cinta Ken Arok dan Ken Dedes.