Foto: Pandemi, Terapis Pijat Buat Batik Netra

Konten Media Partner
7 Juni 2020 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adi Gunawan, penginisiasi kelompok kerja membatik. Meskipun mengalami low vision, hanya dapat melihat cahaya, namun dia tetap berkarya.
zoom-in-whitePerbesar
Adi Gunawan, penginisiasi kelompok kerja membatik. Meskipun mengalami low vision, hanya dapat melihat cahaya, namun dia tetap berkarya.
ADVERTISEMENT
Kreatifitas baru dari beberapa kalangan masyarakat bermunculan ditengah pandemi. Hilangannya pekerjaan bagi sebagian orang, menjadi salah satu alasannya.
Adi gunawan mengandalkan indra peraba saat membatik. Dia menceritakan yang dilihatnya hanya cahaya, tidak jelas bentuknya seperti apa.
Seperti yang terjadi di Malang, kelompok tuna netra di Omah Difable yang berprofesi sebagai terapis pijat. Mereka bisa dikatakan kehilangan pekerjaannya. Namun, ditengah kelesuan ini, mereka tidak patah semangat, mereka membuat batik netra.
Adi Gunawan (tengah), dengan background hasil karya batiknya dan juga dua rekannya. Dalam pengerjaannya, dia dibantu rekannya agar hasil batik maksimal.
Pembuatan batik netra ini dimulai ketika masa pandemi. "Membatik baru dimulai sekitar dua bulan, karena ada COVID-19, teman-teman tidak bisa memijat," kata Inisiator Kelompok Kerja Membatik, Adi Gunawan.
Feryadi, belajar membuat batik semenjak COVID-19. Dia mengaku menderita low vision sejak kelas 2 SMP.
Feryadi juga mengandalkan indra peraba saat membatik. Pandangannya ketika membatik tidak jelas, dia mengatakan hanya cahaya yang bisa dia lihat.
Feryadi (tengah) dengan background batik hasil karyanya dan rekannya yang membantu dalam pengerjaan batik.
Feryadi dibantu rekannya saat mengenakan sarung tangan.
Dalam pengerjaan, mereka dibantu rekannya. Teknik yang digunakan adalah lipat, jumput dan ikat.
Rekan yang membantu nya dapat melihat dengan normal. Ketika pengerjaan, rekannya hanya mengarahkan dan mengawasi.
Batik hasil karya mereka kini dapat untuk bertahan ditengah Covid-19. Hasil batik ini dijual dengan harga yang bervariasi, antara 85 ribu hingga 350 ribu tergantung tingkat kesulitan.
Teks & Foto: Ben
ADVERTISEMENT