Gate 13, ‘Pintu Maut’ bagi Aremania di Tragedi Stadion Kanjuruhan

Konten Media Partner
3 Oktober 2022 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang perempuan menaburkan bunga di depan pintu Gate 13 Stadion Kanjuruhan, foto/Tugumalang/Rubianto
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang perempuan menaburkan bunga di depan pintu Gate 13 Stadion Kanjuruhan, foto/Tugumalang/Rubianto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Gate 13 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang menjadi salah satu yang paling rusak dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam (1/10) lalu. Diduga kuat, pintu keluar yang terkunci di gate 13 inilah yang menjadi salah satu penyebab tewasnya sedikitnya 125 Aremania usai laga Arema FC vs Persebaya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan wartawan tugumalang.id, Senin sore (3/10) di lokasi gate13 itu, pintu besi di tempat ini rusak dan ventilasi di salah satu bagian jebol. Di gerbangnya tertulis kata RIP, sebagai wujud solidaris atas tragedi yang menjadi perhatian dunia ini.
Bunga bertebaran di mulut pintu Gate 13, Stadion Kanjuruhan. foto/TUGUMALANG/Rubianto
Di bagian lain, tertulis kata ‘Selamat Jalan Saudaraku’, ada juga tulisan ‘saudaraku dibunuh dan usut tuntas’. Sejumlah warga terlihat mengunjungi gate 13 ini untuk aksi solidaritas. Beberapa membakar menyan dan tabur bunga di tempat tersebut.
Di antara pengunjung yang datang, dua di antaranya yang terlihat begitu sedih adalah Wiwit Wahyuni, 20 tahun, dan Riska Miranda, 24 tahun. Keduanya adalah bersepupu, berasal dari Wajak, Kabupaten Malang.
Dia datang ke tempat tersebut untuk mengenang Gaby, temannya yang juga dari Wajak. Gaby meninggal dalam tragedi ini. Yang membuat semakin sedih, dia meninggal dengan dua orang anak kandungnya yakni Tasya,16 tahun dan Lala,14 Tahun.
ADVERTISEMENT
”Ada anaknya satu yang selamat umur tiga tahun, ini setelah Gaby melempar anaknya itu keluar,” kata Riska Miranda sambil menyeka air matanya.
Seorang perempuan tampak termenung di depan pintug Gate 13 Stadion Kanjuruhan. foto/TUGUMALANG/RUBIANTO
Dia tidak mengetahui apakah Gaby meninggal setelah berdesak-desakan di gate 13 ini atau tidak.
”Tapi untuk mengenang beliau, kami ke sini,” imbuhnya.
Sejumlah Aremania berdiri di sekitar Gate 13 Stadion Kanjuruhan. foto/TUGUMALANG/RUBIANTO
Sementara itu, Alfi Nanda, dan Dania Hikmatur Rizky, warga Gedangan Kabupaten Malang datang ke gate13 dengan membawa bunga dari rumahnya. Mereka terlihat menaburkan bunga itu dengan penuh kesedihan.
”Kami mengenang dua teman kita asal Sidoarjo yang meninggal dunia karena kejadian ini,' kata Alfi Nanda.