Gerak Cepat Pemkot Malang Tangani PMK pada Peternak Lesanpuro

Konten Media Partner
11 Juni 2022 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberian suntikan antibiotik long acting, analgesik dan vitamin kepada sapi. Foto / dok
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian suntikan antibiotik long acting, analgesik dan vitamin kepada sapi. Foto / dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Tingginya penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di peternakan sapi membuat Pemkot Malang gerak cepat menanggapi laporan warga. Seperti penularan PMK pada ternak sapi di RW 6, Kelurahan Lesanpuro. Tim Kelurahan Lesanpuro langsung turun tangan bersama Tim Kesehatan Hewan Ternak.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menyampaikan, bahwa Pemkot Malang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan terus melakukan langkah mitigasi.
"Maka perlunya untuk bersinergi dan berkolaborasi membangun resilience peternakan agar dapat mengatasi wabah PMK ini," ujarnya, Sabtu (11/6/2022).
Dari dua lokasi peternakan tersebut, diketahui ada sembilan ekor sapi yang diperiksa dan empat ekor di antaranya diduga terjangkit PMK. Berdasarkan temuan ini, tim melakukan pemeriksaan pada semua hewan ternak sapi di wilayah RW 6 Kelurahan Lesanpuro.
Pemberian suntikan antibiotik long acting, analgesik dan vitamin kepada sapi. Foto / dok
Survei PMK  ternak sapi tahap II di wilayah tersebut dilakukan pada 48 ekor sapi di 18 lokasi peternakan dan didapati sembilan ekor sapi suspek PMK. Berdasarkan laporan yang diperoleh, ada satu satu sapi berusia 2,5 tahun dengan gejala berat, yakni kuku hampir lepas.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga diketahui ada satu ekor anak sapi berusia dua bulan yang mati. Menangani kasus PMK ini, Tim Kesehatan Hewan Ternak langsung melakukan pengobatan pada sapi suspek PMK di wilayah tersebut. Tim juga melakukan penyuntikan pada sapi-sapi ternak warga guna mencegah penularan pada Jumat (10/6/2022).
Adapun suntikan yang diberikan adalah antibiotik long acting, analgesik, dan vitamin. Selain itu juga diberikan imun booster serta desinfektan. Tim terus melaksanakan pemantauan kondisi ternak pascapengobatan, memantau penularan yang mungkin bisa terjadi di lokasi tersebut.
Pemeriksaan kepada sapi-sapi yang diduga terkena penyakit kuku dan mulut (PMK). Foto / dok
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kota Malang drh. Anton Pramujiono, mengatakan agar masyarakat tidak perlu panik dengan PMK yang saat ini menyerang hewan ternak. Sebab, masyarakat tetap aman mengonsumsi daging asalkan diolah dengan baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Terlebih, selain melakukan pengobatan secara cepat dan tepat. Pihaknya juga terus memberikan edukasi agar peternak segera melakukan desinfeksi apabila ditemukan paparan PMK.
Anton berharap agar peternak tetap menjaga kesehatan ternaknya. Menjaga kebersihan kandang, dan menyemprot desinfektan. Menambah kekuatan atau stamina ternak.
''Tidak kalau pentingnya tidak mendatangkan atau memasukkan ternak baru ke kandang yang bisa menularkan PMK,” pungkasnya.