GRG, Alat Penyangga Masker Bikinan Warga Malang yang Nyaman Dipakai

Konten Media Partner
21 September 2020 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Andreas Suprayitno Membuat GRG

GRG. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
GRG. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Penggunaan masker yang umum beredar di masyarakat, kerap membuat pemakainya tak nyaman. Banyak alasan dikeluhkan, mulai sulit bernafas, pengap, hingga sulitnya berkomunikasi. Kendati begitu, masker tetap menjadi alat pelindung utama kita dari sebaran virus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari sinilah, Andreas Suprayitno (53), warga Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, memiliki ide membuat masker yang nyaman dipakai.
Caranya dengan membuat alat penyanggah yang terbuat dari bahan plastik Polypropylene Ethylene dan diberi nama Global Respiration Guard (GRG).
Andreas Suprayitno (baju biru), pencipta Global Respiration Guard (GRG), sebuah alat bantu kenyamanan bermasker. Foto: Istimewa
GRG, merupakan alat penyempurna masker yang berfungsi sebagai penyekat antara mulut dan masker agar tidak bersentuhan rapat dengan mulut dan hidung seperti dirasakan selama ini.
Dibuat sejak Juli 2020 lalu, ide ini bermula dari survei kecil-kecilan di Pasar Dinoyo.
''Rata-rata mengeluhkan hal serupa. Mulai tidak bisa bernafas lega, bicara kurang jelas, dan banyak keluhan lainnya. Dari situ akhirnya membuat saya tergerak menciptakan alat kenyamanan masker ini,'' terang Andreas, di Mapolresta Malang Kota, pada Senin (21/9/2020).
Andreas Suprayitno (baju biru), pencipta Global Respiration Guard (GRG), sebuah alat bantu kenyamanan bermasker. Foto: Istimewa
Sebagai alat perlindungan diri, menurut dia, harusnya dilakukan semata-mata atas kenyamanan dan kesadaran sendiri.
ADVERTISEMENT
Sepengamatan dia, orang malas bermasker karena faktor kenyamanan bermasker itu sendiri.
''Jadi kenyamanan itu yang perlu digaris bawahi. Saya ingin melihat orang memakai masker atas kesadaran sendiri, bukan karena dipaksa-paksa,'' ujarnya.
Selain faktor kenyamanan, GRG juga diklaim Andreas membantu meminimalisir terjadinya droplet virus karena ada fungsi penyekat antara masker dengan mulut itu tadi. Poin plusnya, GRG bisa digunakan di semua jenis masker tanpa terkecuali.
Sejak diperkenalkan melalu media sosial, inovasinya ini menuai reaksi positif masyarakat.
Andreas mengaku, dalam sehari bisa memproduksi hingga 6 ribu unit. Per harinya, barangnya bisa laku hingga 500-1000 unit.
''Harganya Rp 10 ribu per unit dan juga bisa dipesan secara online,'' tambahnya.
Sebagai bentuk sosialisi, Andreas bersama timnya bermaksud memperkenalkan alat bikinannya ini ke khalayak lebih luas, khususnya Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (21/9/2020), dia memperkenalkan alat itu kepada anggota kepolisian Polresta Malang Kota.
Selain itu, dia juga membagikan sebanyak 300 alat GRG ini kepada personel kepolisian supaya membantu kinerja anggota di lapangan.
Dengan begitu, diharapkan kreasi alat bantu kenyamanan bermasker ini bisa membantu sosialisasi bermasker yang kini digencarkan.
''Sehingga ke depannya diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah tanpa menggunakan masker,'' harapnya.
Terpisah, Kepala Bagian Sumber Daya Polresta Malang Kota, Kompol Amung Sri Wulandari, yang menerima perkenalan alat itu, juga mengaku merasa lebih lega memakai masker dengan alat bantu tersebut.
''Agak enakan sih. Kalau biasanya kan nempel di bibir. Sekarang sudah enggak dan untuk nafas lebih lega. Kalau pakai kacamata biasanya ngembun, sekarang sudah enggak," akunya.
ADVERTISEMENT