Gunung Semeru Erupsi Berstatus Awas, Sebagian Warga Mengungsi Sementara

Konten Media Partner
4 Desember 2022 14:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luncuran awan panas Gunung Semeru Siang ini. Foto/ PGA Gunung Sawur
zoom-in-whitePerbesar
Luncuran awan panas Gunung Semeru Siang ini. Foto/ PGA Gunung Sawur
ADVERTISEMENT
MALANG - Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami peningkatan atau erupsi pada Minggu (4/12/2022). Sebelumnya Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu berstatus Siaga, kini sejak siang berstatus awas. Awan panas guguran hingga hingga siang, membuat warga di sekitar jalur luncuran lava terpaksa mengungsi sementara.
ADVERTISEMENT
Erupsi atau awan panas guguran (APG) sebenarnya sudah terjadi sejak 1 Desember 2022 lalu. Namun pada hari ini, dilaporkan awan panas masih terus berguguran. Informasi dihimpun, langit di sekitar Desa Sumbersari dan Dusun Kajar Kuning, Lumajang tampak petang.
Kepala PVMBG Dr. Ir. Hendra Gunawan menuturkan erupsi yang terjadi hari ini teramati ± 1.500 m di atas puncak (± 5.176 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah tenggara dan selatan.
''Hingga saat ini, awan panas guguran masih berlangsung sehingga jalur penyeberangan di Cutah Kobokan ditutup,'' kata Hendra.
Awan Gelap erupsi menyelimuti sebagian lereng Gunung Semeru. foto/PGA Gunung Sawur
Sementara menurut laporan Manajer Pusdalops BPBD Jatim Dino Andalananto sejauh ini dari pengamatan tidak ada kerusakan terjadi akibat erupsi ini. Hanya saja, memang awan panas guguran membuat langit disana tampak petang.
ADVERTISEMENT
''Sebagai antisipasi, petugas juga membantu proses evakuasi warga yang mengungsi sementara. Dari laporan, sebagian warga Kajar Kuning mengungsi ke Pos Pantau,'' kata dia.
Hingga saat ini, dampak erupsi yang tampak hanya berupa hujan abu, sehingga pihaknya berkoordinasi untuk mengirimkan masker sebagai kebutuhan mendesak.
''Pihak BPBD Lumajang juga telah mengimbau masyarakat sekitar termasuk yang beraktifitas penambang pasir di sekitar Curah Besuk Kobokan,'' imbuhnya.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Selain ktu juga mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobo.
ADVERTISEMENT