Harapan Komunitas Difabel untuk Wali Kota Malang di Momen Tahun Baru

Konten Media Partner
3 Januari 2020 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Malang, Sutiaji saa menggelar acara bakti sosial bersama rekan-rekan komunitas difabel di rumah dinasnya Jalan Ijen Kota Malang, Selasa (31/12/2019) lalu. (Foto: DC2)
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Malang, Sutiaji saa menggelar acara bakti sosial bersama rekan-rekan komunitas difabel di rumah dinasnya Jalan Ijen Kota Malang, Selasa (31/12/2019) lalu. (Foto: DC2)
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID - Sebanyak 50 orang penyandang disabilitas dan 51 panti asuhan hadir dalam malam perayaan tahun baru di rumah Dinas Wali Kota Malang Sutiaji di Jl Ijen No 2 Selasa lalu (31/12/2019). Mereka diajak untuk pengajian bersama Wali Kota Malang Sutiaji dan keluarga besarnya.
ADVERTISEMENT
Selain penyandang difabel dan anak panti asuhan, hadir juga pengurus kecamatan dan para ulama.
Dari 51 panti asuhan yang diundang, salah satunya ada Panti Asuhan Peduli Kasih yang merupakan panti untuk anak-anak telantar.
"Biasanya malam tahun baru identik dengan hura-hura di jalan. Tapi, konsep kami kali ini yakni pengajian bersama Bapak (Sutiaji) dan keluarga, lalu dihibur dengan lagu-lagu rohani," ungkap Widayati Sutiaji, Ketua TP PKK Kota Malang.
Pada acara itu, difabel yang datang merupakan dari Difabel Creative Community (DC²) dan Bhakti Luhur. Acara tersebut tak hanya pengajian, tapi juga ada hiburannya. Salah satu difabel bernama Sandy Agung dari komunitas DC² duet bersama Wali Kota Malang menyanyikan lagu Kemarin dari Seventeen.
ADVERTISEMENT
Para difabel anggota komunitas Difabel Creative Community (DC2) dan Bhakti Luhur Malang berfoto bersama di acara itu. (Foto: DC2)
Dwi Lindawati selaku sekretaris DC² mengatakan, semua yang hadir senang dengan acara tersebut.
“Pengennya teman-temen difabel tidak hanya diajak di acara-acara saja tapi teman-teman difabel diperhatikan, misal soal pekerjaan. Banyak banget yang produktif tapi bingung kerja karena mereka terpentok usia maupun pendidikan padahal mereka bisa bekerja hanya kurang diberikan kesempatan saja,” ujar perempuan yang akrab disapa Linda tersebut.
Selama ini, penyandang disabilitas susah mendapatkan pekerjaan. Linda mengatakan, semoga tahun 2020, difabel banyak mendapatkan kesempatan untuk bekerja. Semoga Kota Malang tetap menjadi Kota yang Ramah Difabel.