Harga Cabai Naik 200 Persen, Disperindag Kabupaten Malang: Tak Ada Operasi Pasar

Konten Media Partner
13 Januari 2021 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Agung Purwantoro, saat dikonfirmasi pada Rabu (13/01/2021) di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Agung Purwantoro, saat dikonfirmasi pada Rabu (13/01/2021) di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT
MALANG - Harga cabai rawit dan cabai merah di Kabupaten Malang sudah mengalami kenaikan harga dua kali lipat dari harga normalnya. Harga cabai rawit saat ini mencapai angka Rp 75 ribu per Kg dari harga normalnya Rp 25 ribu per Kg.
ADVERTISEMENT
"Untuk harga cabai hari ini di angka Rp 76 ribu untuk cabai rawit, sementara untuk cabai merah Rp 33.333,-. Sedangkan normalnya itu kalau cabai rawit itu Rp 25 ribu, sedangkan cabai merah normalnya Rp 15 ribu," ungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang, Agung Purwantoro, saat dikonfirmasi pada Rabu (13/01/2021) di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Agung menegaskan Disperindag Kabupaten Malang tidak akan melakukan operasi pasar. Mengapa? Mendapatkan pertanyaan ini, Agung menerangkan bahwa operasi pasar hanya dilakukan untuk komoditas gula dan sembako. "Tapi kalau cabai kita tidak melakukan operasi pasar, operasi pasar itu hanya untuk gula dan sembako. Untuk cabai kita hanya melakukan pemantauan dan melaporkan pada Disperindag Provinsi Jawa Timur," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk solusi kenaikan harga cabai ini, Disperindag hanya akan melakukan pemantauan harga. "Solusinya kita selaku melakukan pemantauan harga, dan kita selalu melakukan koordinasi dengan Disperindag Provinsi Jawa Timur untuk pemantauan harga," bebernya.
Lebih lanjut, pria berkacamata ini mengatakan jika kenaikan harga cabai ini sudah menjadi siklus tahunan. "Kenaikan ini memang ada siklusnya, pertama saat hari raya dan tahun baru, itu karena ada kenaikan permintaan. Kemudian yang kedua, ini karena cuacanya sedang hujan, dan cabai itu termasuk produk pertanian yang rentan terhadap cuaca," terangnya.
Untuk kenaikan, lanjut Agung, harga cabai rawit dan cabai merah kali ini, disebabkan oleh musim penghujan. "Kalau cuacanya seperti ini banyak yang busuk dan tidak tahan lama. Sehingga cuaca ini sangat mempengaruhi sekali stok cabai. Ini selalu berulang, dari dulu setelah lebaran dan tahun baru pasti cuaca," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Agung mengatakan sebenarnya jumlah produsen cabai di Kabupaten Malang ada banyak, tapi cuaca hujan di Kabupaten Malang merata, sehingga semua wilayah terdampak.
"Di Kabupaten Malang sendiri sebenarnya daerah penghasil cabai banyak, tapi karena cuaca ini semuanya terdampak. Tapi kalau distribusinya bisa dari sini ke luar atau dari luar ke sini, kita memang karakteristik perdagangan bebas," pungkasnya.