Hari Santri, Wali Kota Malang Berpesan Agar Santri Kian Inovatif dan Mandiri

Konten Media Partner
22 Oktober 2021 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apel Peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang. Foto: dok
zoom-in-whitePerbesar
Apel Peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang. Foto: dok
ADVERTISEMENT
MALANG - Dalam Apel Peringatan Hari Santri Nasional, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menjadi inspektur apel, di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, pada Jumat (22/10/2021)
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan tersebut, Sutiaji berpesan agar santri dapat menjadi sosok yang inovatif dan mandiri di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.
Sejalan dengan tema yang diangkat, Sutiaji menyampaikan agar peringatan Hari Santri dapat dijadikan momentum bagi para santri untuk bertumbuh, berdaya, dan berkarya. Sehingga setiap pondok pesantren dapat berdaya.
Apel Peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang. Foto: dok
Sekaligus mampu menjadi sarana bagi santri untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Salah satunya dengan penguatan melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tiap pondok pesantren.
"Langkah kita one pesantren one UMKM. Nanti kita kuatkan terus-menerus. Nantinya saya minta kolaborasi dengan Kopindag dan komunitas yang lain untuk lakukan itu. Tumbuh, berdaya, dan berkarya. Jadi, Pemerintah Kota Malang Insya Allah akan support terus," papar Sutiaji.
ADVERTISEMENT
Akan semakin baik, imbuhnya, apabila setiap santri yang pulang dari pondok pesantren sudah memiliki bekal keterampilan.
Apel Peringatan Hari Santri Nasional di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang. Foto: dok
Penguatan UMKM, lanjutnya, dapat diimbangi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, salah satunya e-commerce yang tumbuh pesat.
Orang nomor satu di Kota Malang ini juga berharap agar santri-santri dapat mengikuti perkembangan zaman tersebut. Dengan tidak meninggalkan karakter santri yang senantiasa memelihara dan berpegang pada nilai-nilai Islam.
“Interaksi digital itu oke, tapi  harus diimbangi dengan kitab-kitab tersebut. Sehingga itu menjadi kekuatan kita. Bahwa kita tidak boleh menerima budaya baru begitu saja tanpa diimbangi nilai-nilai yang sudah dipegang, ini tradisi santri,” jelas dia.
ads
Di samping itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang, KH Dr Israqunnajah mengutarakan bahwa pengembangan potensi yang dimiliki santri akan terus dilakukan serta bersinergi dengan Pemerintah Kota Malang.
ADVERTISEMENT
“Kita punya namanya RMI, Asosiasi Pondok Pesantren. Itu nanti yang kita minta melakukan pendampingan dibanyak hal. Termasuk kita sinergi dengan ekonomi dan penguatan kemampuan itu, termasuk UMKM,” ujarnya.(ads)