Hasil Self Assessment, 1.639 Mahasiswa UB Punya Potensi Terpapar Corona

Konten Media Partner
30 Maret 2020 9:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Dalam usaha mencegah penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di lingkungan kampus, Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya (UB) melakukan self assessment pada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, pada 28 Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, ribuan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang sedang bertugas di Rumah Sakit (RS) memiliki resiko terpapar Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 UB, Dr Aurick Yudha, mengatakan dari 4.748 dosen dan tenaga kependidikan, ada 4,3 persen yang beresiko. Artinya, sebanyak 204 orang beresiko terpapar Covid-19.
Sementara dari 37.264 mahasiswa UB, sebanyak 4,4 persen mahasiswa beresiko. Artinya ada 1.639 orang beresiko terpapar Covid-19.
Sementara itu, sebanyak 0,6 persen dosen dan tenaga kependidikan, serta 0,18 persen mahasiswa yang mengisi kuesioner self assessment tersebut, melaporkan sudah melakukan kontak sesuai kriteria kasus.
Self assessment sendiri berisi kuesioner yang menanyakan jejak perjalanan orang tersebut. Apakah pernah ke luar kota atau negeri yang masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19.
ADVERTISEMENT
Sementara yang tidak memiliki gejala namun pernah ke wilayah zona merah, tetap dimasukkan dalam orang beresiko terpapar dan wajib isolasi diri selama 14 hari.
Sementara civitas akademika yang menampakkan gejala Covid-19 akan dikarantina dengan bantuan tim Satgas Covid-19 UB.
Aurick menyampaikan, sebagian besar civitas akademika UB bekerja di bidang kesehatan, sehingga responden terbesar juga dari bidang kesehatan dan memiliki resiko terpapar Covid-19.
"Resiko ini amat sangat bisa dikontrol dengan penjelasan, edukasi, peningkatan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), dan disiplin penggunaan APD (alat pelindung diri)," terang Aurick, pada Minggu (29/3/2020).
Menurut Aurick, self assessment ini sangat penting. Pengukurannya melalui kesadaran kesehatan dan terkontrol.
"Karena kami (UB) juga ikut aktif dalam upaya menghentikan pandemi virus Corona dengan membuat semua civitas aktif melaporkan kondisi kesehatan mereka," terang Aurick.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Aurick mengomentari jika keaktifan masyarakat sendiri yang mampu memutus pandemi Covid-19 di Kota Malang.
"UB hanya setitik kecil masyarakat yang berkontribusi dalam meningkatkan kewaspadaan kesehatan para civitas akademika mereka," terang Aurick.
Reporter : Rizal Adhi Pratama