Heboh Jenazah Positif COVID-19 di Kota Malang Tertukar saat Dikuburkan

Konten Media Partner
29 Januari 2021 17:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana heboh karena jenazah yang tertukar di Kota Malang. foto: capture video
zoom-in-whitePerbesar
Suasana heboh karena jenazah yang tertukar di Kota Malang. foto: capture video
ADVERTISEMENT
MALANG-Sejumlah warga Kota Malang, heboh. Penyebabnya, terjadi insiden jenazah tertukar yang dilakukan oleh tim pemulasaraan jenazah COVID-19. Akibatnya, keluarga jenazah kesal hingga kemudian menyerang dan memukul seorang petugas hingga pingsan.
ADVERTISEMENT
Video insiden ini pun tersebar luas dan viral di lini masa media sosial. Informasi dihimpun, kejadian ini terjadi di TPU Kasin pada Kamis (28/1/2021). Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Takroni Akbar membenarkan kejadian tersebut.
Kronologi yang dihimpun dari tim PSC 119 Dinkes Kota Malang, bahwa jadwal pemakanan saat itu sedang padat. Total ada 9 jenazah yang harus dimakamkan hari itu juga. Setelah menyelesaikan pemakaman 2 jenazah lain, giliran jenazah bernama inisial W ini yang dimakamkan di TPU Kasin.
Namun, saat itu memang banyak kendala sehingga membuat pihak keluarga saling menunggu. Adu mulut hingga perlawanan terhadap petugas pun kerap terjadi, bahkan sampai ada yang mengumpat petugas.
Petugas bernama Alfa merasa tak terima dengan umpatan itu dan sempat membenturkan badannya ke salah satu anggota keluarga. Cekcok dan saling lerai pun terjadi bahlan hingga sampai terjadi insiden pemukulan. Alfa, yang menjadi sasaran pemukulan langsung pingsan dan dilarikan ke RS Panti Waluyo (RKZ)
ADVERTISEMENT
Kepala UPT Pengelolaan Pemakaman Umum Kota Malang, Takroni Akbar menuturkan, meski terjadi ketegangan, suasana di lapangan dapat segera dikondisikan. Menurut dia, insiden jenazah tertukar ini adalah hal manusiawi.
''Kita petugas kecapekan sekali memang. Jadi memang perlu disikapi dengan bijak (meski ada kekeliruan terjadi). Tetap jadi kewajiban kita untuk memperbaiki diri, saya rasa manusiawi,'' ungkap dia, dihubungi, Jumat (29/1/2021).
Takroni juga berharap masyarakat lebih sabar lagi dalam menunggu proses pemulasaraan jenazah agar tidak membuat petugas panik hingga berujung pada kesalahan pemakaman seperti ini.
"Seperti ngotot minta ingin didahulukan, kita petugas jadi panik sampai tidak sadar kalau keliru jenazah. Jadi saya harap masyarakat bisa sabar,'' harapnya.