HIPMI Kota Batu Bakal Bangun Coworking Space Senilai Rp 3 Miliar

Konten Media Partner
27 Januari 2020 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presentasi desain arsitektur di gelaran acara Sayembara Desain Arsitektur HIPMI 2019, di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Senin (27/1/2020). (Foto: Khusnul Hasana)
zoom-in-whitePerbesar
Presentasi desain arsitektur di gelaran acara Sayembara Desain Arsitektur HIPMI 2019, di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Senin (27/1/2020). (Foto: Khusnul Hasana)
ADVERTISEMENT
Batu - Sebanyak 5 desain arsitektur dipamerkan di Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Senin (27/1/2020). Nantinya, desain terbaik dalam ajang Sayembara Desain Arsitektur HIPMI 2019 yang digagas oleh Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Malang dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu akan direalisasikan menjadi bangunan coworking space.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, nantinya HIPMI Kota Batu bakal menggelontorkan dana super besar untuk wadah para para pengusaha industri kreatif tersebut.
“Jadi HIPMI Kota Batu akan bangun coworking space senilai Rp 3 miliar,” ujar Ketua Penyelenggara Sayembara Desain Arsitektur HIPMI 2019 dan juga anggota HIPMI Kota Batu, Rizky Ramdan.
Untuk diketahui, coworking space yang akan dibangun tersebut nantinya akan digunakan sebagai kantor bersama pengusaha-pengusaha digital di Kota Batu.
“Tujuan kita apa? Mengumpulkan teman-teman industri kreatif Kota Batu dan tujuan utamanya untuk memajukan Kota Batu,” imbuh Rizky.
Tak hanya di bidang bisnis saja, nantinya coworking space ini juga diharapkan dapat memunculkan ide-ide pelayanan publik berbasis digital.
Beberapa desain arsitekur untuk pembangunan coworking space di Kota Batu dipamerkan di Balai Kota Among Tani, Batu. (Foto: Khusnul Hasana)
Rizky mengatakan, terdapat 3 hal utama di bidang bisnis digital. Yakni pendidikan, pariwisata, dan properti.
ADVERTISEMENT
“Di bidang digital ada 3 DNA-nya yang utama. Yakni pendidikan, pariwisata, dan properti. Bagaimana teman-teman di Kota Batu bisa terlibat di sektor-sekor tersebut. Bagaimana sektor digital sebagai ruh usaha-usaha di Kota Batu,” terang Rizky.
Sementara itu, terdapat 3 hal yang juga berpengaruh terhadap adanya coworking space. Yakni government impact atau pengaruh terhadap pemerintah, personal impact yakni pengaruh terhadap pengusaha, dan social impact.
Sementara itu, Dian Widatama Ketua Pelaksana Sayembara Desain Arsitektur HIPMI 2019 dari IAI mengatakan bahwa IAI Malang membantu HIPMI dalam melaksanakan kegiatan tersebut terkait penjurian dan sayembara. Konsep dasar dari desain arsitektur itu sendiri yakni berbau milenial dan berkonsep alam.
“Kalau dari konsepnya, karena ini HIPMI, ya jadi ada unsur-unsur anak mudanya. Ada muatan lokal Kota Batu yakni alam. Kemudian konsep semacam ada ruang workshop,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Para peserta yang seluruhnya merupakan mahasiswa tersebut diminta untuk membuat desain dengan kreativitas masing-masing. Namun, harus tetap memperhatikan konsep dasar yang diinginkan oleh HIPMI.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santosa (tengah) berfoto dengan para kontestan lima terbaik. (Foto: Khusnul Hasana)
“Kriteria penjuarannya harus sesuai dengan ToR (term of reference, kerangka acuan, red) dan juga desain yang diinginkan oleh HIPMI sendiri.” ujar pria yang juga merupakan anggota IAI Malang itu.
Sayembara tersebut telah dimulai pada 22 Januari 2020 lalu, dari 108 karya yang masuk dipilih 10 karya yang kemudian dipamerkan pada tanggal 24 Januari 2020. 10 karya tersebut di pilih 5 karya yang hari ini (27/1/2020) dipersentasikan di hadapan 5 orang juri .