HM Sampoerna Komitmen Menggeliatkan Sektor Ekonomi UMKM

Konten Media Partner
2 Maret 2022 10:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
HM Sampoerna Komitmen Menggeliatkan Sektor Ekonomi UMKM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
MALANG - Dedikasi PT HM Sampoerna Tbk melalui Komunitas Averroes lewat program berkelanjutannya, Sampoerna Untuk Indonesia belum usai. Setelah membantu pemerintah mengedukasi pola hidup bersih dan sehat (PHBS), kini Sampoerna melanjutkan misinya untuk kembali menggeliatkan sektor UMKM di era digitalisasi, guna meningkatkan roda perekonomian pascapandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kegiatan yang termasuk dalam Program Community Capacity Development tersebut saat ini fokus pada penguatan dan sekaligus pendampingan UMKM. Ini dilakukan selama bulan Februari 2022 dengan tahap awal menyasar kurang lebih 120 pelaku UMKM di 4 wilayah Jawa Timur. Yakni Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan.
Pelatihan Content Creator di Pesantren Roudlatul Muttaqien bersama Abdul Wahid, staf Kominfo Kabupaten Probolinggo. Foto : dok
Adapun, dari ratusan peserta pelaku usaha tersebut, mayoritas bergerak di bidang makanan, minuman dan jasa.
Project Manager Averroes, Fahrul Ulum menyampaikan kali ini pihaknya berfokus pada penguatan dan pengembangan UMKM. Sebab, selain ikut terdampak pandemi COVID-19, manajemen sektor perekonomian di era yang serba digital ini juga perlu dikuatkan.
"Kendala UMKM saat ini, selain menurunnya pendapatan karena pandemi COVID-19. Juga dikarenakan manajemen penjualan yang belum optimal. Selama ini, kebanyakan dari mereka masih berjualan secara konvensional, padahal sekarang semuanya serba digital. Sehingga hal ini yang ingin kami dorong dan edukasi terus menerus," ujarnya, Selasa (1/3/2022).
Foto bersama pasca pelatihan jurnalistik di Surabaya bersama Irham Thoriq, CEO Tugu Malang . Foto : dok
Pada program ini, pihaknya menargetkan pengembangan di tiga sub pelatihan. Pertama, pelatihan profile usaha UMKM untuk memberikan kesan awal yang menarik. Profile usaha ini sangatlah penting. Saking pentingnya, pembuatannya harus dipersiapkan secara matang. Hal ini dapat dilakukan mulai dari yang paling sederhana. Yakni mempersiapkan company profile, baik video, foto maupun tampilan di platform penjualan.
ADVERTISEMENT
Kedua, sistem manajemen. Dijelaskan Fahrul, pengelolaan manajemen oleh sebagian besar pelaku UMKM yang ikut dalam pelatihan ini belum tersruktur dengan rapi. Bahkan jobdesknya pun masih tumpang tindih.
"Padahal mayoritas usaha kelompok, misal ada yang satu usaha ini tiga orang. Jadi tiga-tiganya ini yang mengurus produksi, ya marketingnya dan lain sebagainya. Jadi belum jelas pembagian jobdesk mereka," sambung dia.
Foto bersama pasca pelatihan digital marketing di Malang. Foto : dok
Lantas yang ketiga, ialah digital marketing. Pada pelatihan marketing ini, pelaku UMKM diberikan edukasi terkait branding hingga digital marketing. "Disini kami berikan mereka pelatihan foto produk sampai seputar marketplace. Jadi, bagaimana agar mereka mengetahui cara menjalankan usahanya melalui pasar dunia digital," urainya.
Alhasil, tambah Fahrul, beberapa target pelatihan terpantau telah tercapai dengan baik. Meski perlu secara sempurna keseluruhan.
ADVERTISEMENT
"Secara edukasi, ketiga pelatihan yang kami berikan sudah tercapai 80 persen. Seperti, dokumen profile usaha untuk ditampilkan secara digital sudah ada, lalu tupoksi sudah terbentuk. Memang prosesnya tidak bisa langsung, bahkan untuk praktiknya, skill pelaku usaha ini masih perlu dit ingkatkan lagi," terangnya.
Ke depan, pihaknya berencana akan memberikan pendampingan berkelanjutan. Sehingga proses penjualan pelaku UMKM ini bisa segera maksimal. Terlebih, program ini nantinya juga akan disinkronkan dengan program pemerintah daerah setempat melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag).
Peserta program di Pasuruan sedang mengikuti Pelatihan Digital Content. Foto : dok
"Antusias mereka (peserta pelatihan) sangat luar biasa. Mungkin karena mereka memang ingin mengembangkan usahanya di tengah keterbatasan (pandemi COVID-19) ini. Ketika mengikuti pelatihan, bukan semata hanya ikut saja. Tapi mereka sering konsultasi bagaimana profile usahanya, manajemennya. Ini yang memang kami harapkan, program ini bisa terus berkelanjutan tidak selesai di sini saja," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selaras, perwakilan HM Sampoerna, Rusdiono menegaskan, bahwa ini sebagai wujud dedikasi dan komitmen Sampoerna untuk bermanfaat bagi masyarakat.
"Ini dedikasi dan upaya dari HM Sampoerna untuk mengembangkan masyarakat, khususnya di sektor UMKM berbasis digital," tukasnya.