news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ingin Jurnalistik Bermutu, Jangan Tersandera Kepentingan Pemilik Media

Konten Media Partner
5 Maret 2019 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana diskusi dengan Ross Tapsell, Abdi Purnomo, dan sejumlah narsumber lain, senin malam (5/3).
zoom-in-whitePerbesar
Suasana diskusi dengan Ross Tapsell, Abdi Purnomo, dan sejumlah narsumber lain, senin malam (5/3).
ADVERTISEMENT
TUGUMALANG.ID-Perkembangan dunia media siber sangatlat pesat. Termasuk dalam mempengaruhi kehidupan sosial dan politik di Indonesia. Itulah yang dibahas Ross Tapsell semalam (4/3) di Kafe Pustaka, Universitas Negeri Malang. Dalam acara bincang buku Kuasa Media di Indonesia: Kaum Oligarki, Warga, dan Revolusi Digital.
ADVERTISEMENT
Buku yang diterbitkan Marjin Kiri ini merupakan hasil penelitian dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 silam. Penulis asal Australia ini menjelaskan jika kampanye yang berjalan pada pemilu lima tahun lalu itu berjalan erat dengan berkembangnya media siber. Namun, salah satu efek yang dihasilkan ialah informasi hoax yang mudah ditemukan.
"Itu paradoks yang terjadi waktu itu, sehingga tidak bisa dibendung," ujar Ross Tapsell. Sehingga, warga juga dibingungkan dengan banyaknya informasi tersebut.
Di sisi lain, Anton Novenanto, dosen Antropologi Universitas Brawijaya pun mengamini fenomena tersebut. Menurutnya kejadian seperti ini harus formula baru dalam menyaring berita yang mengalir ke masyarakat. Ia mengemukakan pendapat jika masyarakat hanya bisa mencaci produk media tersebut. Akan tetapi tidak pernah membayangkan kerja lapangan yang diupayakan oleh seorang pekerja media. Dalam konteks ini ialah jurnalis.
ADVERTISEMENT
"Jika ingin berita media itu bermutu, jangan hanya banyak bacot. Tapi berkontribusilah dengan membeli koran atau berita langganan," imbuh Anton.
Dengan demikian, diharapkan ada upaya yang paralel dengan kesejahteraan jurnalis dan bisa menghasilkan produk jurnalistik yang bisa mendidik publik.
Hal ini pun tidak luput dari pandangan Abdi Purnomo, Sekretaris MPO AJI Indonesia. Ia menyatakan ada hal yang belum dibahas dalam buku Ross Tapsell. Yakni tentang profesionalisme jurnalis, kesejahteraan, dan independensi media. Ini merupakan pembahasan dasar yang harus dimiliki setiap orang yang turut memikirkan dan menggeluti dunia media. Terlebih pada media yang berafiliasi dengan partai politik.
"Itu termasuk yang membuat produk jurnalistik berantakan. Karena kepentingan berita berbenturan dengan pemilik media," terang pria yang akrab disapa Abel.
ADVERTISEMENT
Menanggapi ini, Ross Tapsell mengutarakan pengalamannya ketika melakukan penelitian ini. Ia menerangkan jika selama beberapa tahun ia sempat beberapa media di Indonesia. Menurutnya, yang terpenting dari media ialah para pemilik perusahaannya. Jawaban ini diperoleh dari para informan penelitiannya. "Mereka di Jakarta rata-rata bilang seperti itu," tegas Tapsell.
Reporter : Rino Hayyu S
Editor : Irham Thoriq